Lirik Tawasul Habib Sholeh Tanggul, Lengkap dengan Biografinya
JAKARTA, iNews.id - Lirik tawasul Habib Sholeh Tanggul bisa diamalkan ketika berziarah ke makam para aulia Allah. Bacaan kasidah tersebut merupakan karangan Habib Hasan bin Jafar Assegaf.
Kasiah tersebut bisa menjadi tawasul bagi muslim. Tawasul melalui perantara Nabi Muhammad SAW, para wali Allah, dan orang-orang saleh merupakan salah satu metode di dalam melakukan doa. Bahkan pada hakikatnya, tawasul merupakan salah satu adab di dalam melakukan permohonan kepada Allah SWT.
Seorang muslim yang bertawasul, wajib meyakini bahwa permohonan hajatnya harus senantiasa ditujukan hanya kepada Allah semata dan juga wajib meyakini bahwa Allah lah yang akan menjawab doanya.
Lirik Tawasul Habib Sholeh Tanggul
Tanggul Sungai Cisunggalah Bandung Jebol akibat Hujan Deras, Puluhan Rumah Terendam Banjir
Syailillah, Syailillah , Syailillah ...
Habibana Alwy ...
Munthahal Matholib Sayyiduna Gautsul Mauhub
Sayyidinal Faqihil Muqoddam Alwaliyil A'dzom...
Habibanal Walihil A'thos Fa Agitsna
Saggaffanal Qutbul Ghaus Sulthon Alwali..
Saggaffanal Ghaus Kullal Wali Sayyidina
Habibana Umar Almuhdor Lissyadaid
Hizabrol Usudul Muhdor Lissyadaid Lissyadaid
Al'aydarusul Akbar Qutbul Malaa Al'aydarus
Al'aydarusul Akbar Muhyinnufus Syamsi Syumus...
Assyaikh Ali Sakron Quthbul Masthur Sayyidi
Assyaikh Ali Sakron Alwali ibnil Wali
Wa bil Aulia fi Jawa Irfa' Kullal Balaa
Minhum Ba'alawy Wa'abdul Malik Fandzurna...
Wa Husainuna bil 'Idrusina fi Jakarta Waliyuna
Wa Qutbul Makin bin Muhsin fi Bogor Thobibuna
Wa bil Auladi Muhsin wa Husain wa Zain Undzur Ilaina
Wa abubakar wa Nur Ashlih Suduruna...
Wa bi Tegal bil Haddad Muhammad Habibana
Wa fi Pekalongan bil 'Athos Ahmad Shofiyuna
Wa bi Gersik Saggaffuna Abubakar Qudhwatuna
Wa fi Malang Syuyukhuna wa Quthbuna wa Imamuna...
Wa Sulthonuna Abdul Qodir wa Abdulloh Habibana
Wa bi Tanggul Yassir Kulla Ummur Habib Sholeh Tanggul
Wa Jami' Ba'alawy Agitsna Agitsna
Min Kulli Baliyyah Unsurna Yaa Robbana.
Biografi Habib Sholeh Tanggul
Polsek Dumai Timur Adakan Kegiatan Silaturahmi Kamtibmas di Aula Kantor Camat Bersama FKUB
Habib Sholeh lahir di Desa Qorbah, Bakarman (wadi amd), Hadramaut, Yaman, 17 Jumadil Ula tahun 1313 H bertepatan pada tahun 1895 M. Ayahnya adalah al-Habib Muhsin bin Ahmad yang terkenal dengan sebutan al-Bakriy al Hamid, adalah salah seorang solihin dan disegani oleh masyarakatnya.
Banyak sekali dari mereka yang datang kepada beliau untuk bertawassul dan memohon doa untuk tercapainya segala hajat mereka. Sedangkan ibunda beliau seorang perempuan shalihah yaitu Aisyah dari keluarga al-Abud Ba Umar dari masyayikh al-Amudi.
Habib Sholeh mulai belajar Alqur’an kepada seorang guru yang bernama Said Ba Mudhij, di Wadi Amd yang juga dikenal sebagai seorang yang shaleh, selalu berdzikir kepada Allah Swt.
Sedangkan ilmu fiqih dan tawasuf beliau belajar dari ayahnya sendiri Habib Muhsin al-Hamid. Pada usia 26 tahun tepatnya bulan keenam tahun 1921, dengan ditemani Assyaikh al-Fadil Assholeh Salim bin Ahmad al-Askariy, Habib Sholeh meninggalkan Hadramaut ke Indonesia.
Mereka berdua singgah di Jakarta untuk beberapa saat kemudian menuju ke Lumajang di kediaman sepupunya beliau yaitu al-Habib Muhsin bin Abdullah al-Hamid, salah seorang panutan para saadah atau masyarakat Lumajang dan sekitarnya.
Beliau menetap di Lumajang untuk beberapa lama, kemudian pindah ke Tanggul dan akhirnya menetap di sana hingga akhir hayat. Pada suatu saat beliau melakukan uzlah (mengasingkan diri dari manusia selama lebih dari 3 tahun berada dalam khalwahnya, selama itu pula beliau tidak menemui seorang manusia dan tidak seorangpun menemuinya.
Silsilah beliau sesuai dalam manaqib dipaparkan bahwa silsilah dan nasab Habib Sholeh bin Muhsin al-Hamid sampai pada Rasulullah Saw yaitu dari jalur Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib. Habib Sholeh merupakan urutan ke 39 dari keturunan Nabi Muhammad Saw.
Tepat pada hari Sabtu tanggal 8 Syawwal tahun 1396 H Habib Sholeh bin Muhsin wafat. Setelah berwudhu’ dan sebelum melaksanakan sholat maghrib. Beliau dikebumikan pada hari Ahad, 9 Syawwal setelah sholat dzuhur dan dibanjiri lautan manusia, mereka saling berdesakan dan berebut membawa keranda jenazah atau untuk sekadar menyentuh jasad beliau.
Begitu banyaknya manusia yang datang dari berbagai penjuru kota dan daerah untuk ikut mensholati jenazah Habib Sholeh, sehingga untuk menampung mereka sholat jenazah dilaksanakan tiga kali secara bergilir. Beliau dimakamkan di samping Kiblat Masjid Riyadus Sholihin, Tanggul, Jember.