Korban Rumah Kebakaran di Pidie Jaya Terima Bantuan Masa Panik
PIDIE JAYA, iNewsPortalAceh.id -Masyuri Usman, 37 tahun, korban rumah kebakaran di Gampong (Desa) Mee Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh menerima bantuan masa panik, Sabtu (7/9/2024).
Bantuan pertama itu datang dari Keluarga Besar Jajaran Pemerintahan Gampong Mee Pangwa sebagai wujud kepedulian terhadap warganya yang ditimpa musibah kebakaran pada Jum'at, 6 September 2024 sekitar pukul 20.55 WIB.
Penyerahan bantuan masa panik sekaligus mengunjungi kediaman korban itu, dipimpin langsung Keuchik Gampong Mee Pangwa, Fauzul Hadi bersama perangkat gampong, Imum meunasah, Tuha Peut, unsur pemuda dan unsur masyarakat gampong setempat.
Keuchik Mee Pangwa, Fauzul Hadi, A.Md. Kep dalam kesempatan tersebut menyampaikan rasa belasungkawa terhadap musibah kebakaran yang menimpa warganya.
“Ujian dan musibah yang Allah timpakan kepada seseorang selalu akan Allah barengi dengan hikmah dan kemudahan,” ujarnya.
Adapun bantuan masa panik berupa bahan makanan air mineral, dan pakaian serta tilam tidur dengan anggaran Rp4 juta.
Dengan bantuan tersebut, kiranya dapat membantu meringankan beban warga yang ditimpa kebakaran.
Ini semua dilakukan atas nilai kepedulian dan kebersamaan perangkat gampong bersama warganya.
“Kita doakan semoga saudara kita yang ditimpa musibah kebakaran dapat bersabar dan diberi kekuatan oleh Allah SWT,” ujar Fauzul yang juga ketua Forum Keuchik Kecamatan Trienggadeng.
Lebih lanjut kata Keuchik, dengan kesigapan warga dalam saling tolong menolong memadamkan api secara manual sehingga api tidak membesar dan merambat ke sisi bangunan lain.
Usai menyerahkan bantuan masa panik perangkat pemerintahan gampong bersama warga lainnya juga bergotong royong membersihkan puing-puing sisa kebakaran, supaya keluarga yang mengunjungi korban bisa berdiam sejenak.
"Terima kasih kami kepada Pemerintah Gampong Mee dan warga yang sudah mengunjungi dan membantu langsung kami yang tertimpa musibah. Semoga Allah balas semua kebaikannya." Tutur Masyuri yangbtinggal bersama Maryana istrinya.