Polisi Evakuasi Remaja di Bima yangTewas Tergantung di Pondok Ladang Kacang
BIMA, iNews.id - Seorang remaja berinisial AB (19) asal Desa Woro, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan tewas tergantung di sebuah pondok ladang kacang.
Kejadian itu terjadi pada Rabu (04/9/2024) sekitar pukul 10.30 Wita, di So Pisa, Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, termasuk adik kandung korban yang disampaikan oleh Kapolres Bima Kota, AKBP Yudha Pranata, melalui Kapolsek Wera Ipda Iksan, Jumat (06/9/2024) pagi tadi mengatakan, korban meninggal diduga gantung diri.
Polsek Wera yang mendapat informasi itu, langsung berkoordinasi dengan Tim Medis Puskesmas Wera guna mengevaluasi serta pemeriksaan awal terhadap jenazah korban.
Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban kemudian dibawa ke Puskesmas Wera untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Wera Ipda Iksan menyebut, keluarga korban meminta otopsi karena merasa ada ketidakjelasan terkait kematian AB. Jenazah pun kemudian dirujuk ke RSUD Bima untuk pemeriksaan medis lebih mendalam.
Politikus Senior Juliyatmono & Rinto Subekti Turun Gunung Menangkan Ilyas-Tri di Pilkada Karanganyar
Bersamaan dengan pemeriksaan di RSUD Bima, Unit Reskrim Polsek Wera juga memeriksa ponsel korban untuk mencari petunjuk terkait kematian tersebut.
Dari hasil pemeriksaan ponsel, ditemukan percakapan via WhatsApp antara korban dengan pacarnya. Dalam percakapan itu, pacar korban menyampaikan bahwa ia sedang mengikuti kegiatan pengenalan kampus sebagai mahasiswa baru selama tiga hari dan harus menginap di kampus, sementara ponselnya akan dikumpulkan selama kegiatan berlangsung.
"Mungkin karena itulah korban merasa putus asa dan memutuskan mengakhiri hidupnya," ujar Kapolsek Wera, Ipda Iksan, pada Jumat (06/9/2024).
Setelah keluarga korban membaca isi percakapan tersebut, mereka akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan otopsi dan menerima musibah yang menimpa korban dengan ikhlas.
"Dari hasil pemeriksaan medis juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," pungkasnya.