Alasan Monas Jadi Tempat Gala Dinner Tamu Kehormatan Indonesia International Sustainability Forum 2024

Alasan Monas Jadi Tempat Gala Dinner Tamu Kehormatan Indonesia International Sustainability Forum 2024

Terkini | okezone | Jum'at, 6 September 2024 - 07:39
share

JAKARTA - Kawasan Monumen Nasional (Monas) menjadi tempat jamuan makan malam atau gala dinner bagi para kepala negara dan tamu kehormatan ajang Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 pada 5 September. ISF 2024 digelar di Jakarta Convention Center pada 5-6 September 2024.

Sekitar 500 tamu VIP menikmati hiburan berupa video mapping di Monas, sebuah atraksi pencahayaan yang menggunakan proyektor untuk menampilkan gambar animasi atau video, yang akan diproyeksikan ke dinding Monas bagian plaza barat.

Monas dipilih menjadi tempat jamuan makan malam karena monumen ini merefleksikan nilai-nilai luhur sejarah kebangkitan Indonesia, yang sejalan dengan semangat kolaborasi yang ingin diusung ISF. Di tengah tantangan global saat ini, semangat kolaborasi menjadi sangat penting untuk mewujudkan aksi dan inovasi yang diharapkan muncul di ISF 2024, ujar Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, Jumat (6/9/2024).

Monas, yang terletak di depan Istana Merdeka, mulai dibangun pada tahun 1961 di bawah pemerintahan Presiden Soekarno dan diresmikan pada tahun 1975 oleh Presiden Soeharto. Tugu setinggi 132 meter ini dihiasi pahatan lidah api berlapis emas, simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia.

Presiden Joko Widodo pun dijadwalkan membuka forum ISF 2024 beserta jamuan makan malam yang keduanya diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dengan dukungan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia).

Beberapa tokoh yang akan menjadi pembicara utama dalam ISF 2024 antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura Teo Chee Hean, Wakil Perdana Menteri Malaysia Fadillah Yusof, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kelautan Peter Thomson, Penasihat Khusus Aksi Iklim dari Kementerian Luar Negeri Perancis Kevin Magron, dan CEO of Bezos Earth Fund Andrew Steers.

Topik Menarik