Pilih Wakil dari Kalangan Muslim, Nikolaus Kondomo Tunjukan Contoh Pluralisme di Papua Selatan
MERAUKE, iNewsSorong.id Nikolaus Kondomo, calon Gubernur Provinsi Papua Selatan angkat bicara terkait pemilihan Haji Baidin Kurita dari kalangan muslim sebagai calon wakil gubernurnya dalam Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Kepada wartawan, Nikolaus mengatakan, kombinasi ini dianggap sebagai contoh pluralisme di Papua Selatan, yang mencerminkan keberagaman agama dan budaya di wilayah tersebut. Kondomo menekankan bahwa perbedaan agama dan asal-usul adalah kekayaan yang harus dihargai dan dijadikan modal untuk membangun Papua Selatan sebagai miniatur Nusantara yang beragam.
Kita ini kan negara pluralis, negara yang Berbhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda, kita tetap satu. Kita punya tujuan yang sama untuk membangun bangsa ini khususnya Provinsi Papua Selatan. Kita mau supaya segala etnis Nusantara berpartisipasi untuk membangun tanah ini di atas dasar kerukunan dan toleransi. Kita punya tanggung jawab bersama untuk membangun negara ini,ungkap Nikolaus dalam keterangan pers kepada wartawan di Merauke, belum lama ini.
Kondomo juga menegaskan bahwa meskipun ada perbedaan agama antara dirinya dan wakilnya, ia tidak ingin menggunakan politik identitas dalam kampanye Pilkada. Ia mengajak semua pihak untuk bersatu dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjadikan perbedaan sebagai aset untuk membangun persatuan dan kebersamaan.
Politik identitas jangan sampai kita bawa ke arena Pilkada. Kita mau munculkan pemahaman di Papua Selatan ini bahwa kita semua dan satu dalam tujuan meski berasal dari perbedaan. Kita rajut perbedaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pesannya.
Dengan optimisme yang tinggi, Kondomo yakin dapat memenangkan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Selatan pada 27 November 2024, berkat kerja keras tim dan relawannya yang telah bergerak sejak jauh-jauh hari.
Ya, kita harus optimis menang. Mengapa tidak? Kita melaksanakan sesuatu harus optimis, jangan ragu dan bimbang. Kalau ragu-ragu, ya lebih baik mundur. Karena kita punya tujuan yang baik untuk membangun daerah, Provinsi Papua Selatan lebih baik kedepan."pungkasnya.