Target Swasembada Garam Nasional Tahun 2025
Terkini | okezone | Rabu, 4 September 2024 - 16:22
BANDUNG- Masyarakat Indonesia seharusnya menggunakan pendekatan politik dan kebudayaan dalam memecahkan permasalahan bangsa. Tapi, selama ini malah menggunakan pendekatan materi dan sektor ekonomi.
Mayoritas negara-negara di ranah Asia, tutur Sultan, selalu menjadikan pendekatan politik dan kebudayaan sebagai tolok ukur kemakmuran bangsa. Beberapa negara seperti China, Korea Selatan, Jepang dan Thailand, dikatakan Sultan sudah menerapkan sistem pendekatan ini.
Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia malah menggunakan pendekatan materil dan sektor ekonomi sebagai acuan. Menurut Sultan, pendekatan seperti ini bukanlah sistem yang umum diterapkan di negara-negara Asia.
"Kalau pendekatan ini cenderung dilakukan oleh negara barat. Mereka sudah bisa menggunakan pendekatan ini sebagai tolok ukur karena budaya mereka juga memang cocok," tuturnya usai menjadi pembicara dalam diskusi yang mengetengahkan tema 'Sarasehan Kebangsaan-Rekonsiliasi Sejarah (1)' di Balai Pertemuan Umum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jalan DR Setiabudhi 299, Bandung, Sabtu (5/4/2008)..
Dalam diskusi tersebut, Sultan mengajak kepada semua masyarakat dari segala elemen untuk bersama-sama mencari solusi bagaimana bangsa Indonesia bisa menjadi sebuah negara yang maju.
"Sekarang itulah pertanyaan yang harus kita pikirkan dan renungkan. Solusi itu mungkin bisa menjadi jawaban dari persoalan bangsa saat ini," katanya. (hri)
Mayoritas negara-negara di ranah Asia, tutur Sultan, selalu menjadikan pendekatan politik dan kebudayaan sebagai tolok ukur kemakmuran bangsa. Beberapa negara seperti China, Korea Selatan, Jepang dan Thailand, dikatakan Sultan sudah menerapkan sistem pendekatan ini.
Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia malah menggunakan pendekatan materil dan sektor ekonomi sebagai acuan. Menurut Sultan, pendekatan seperti ini bukanlah sistem yang umum diterapkan di negara-negara Asia.
"Kalau pendekatan ini cenderung dilakukan oleh negara barat. Mereka sudah bisa menggunakan pendekatan ini sebagai tolok ukur karena budaya mereka juga memang cocok," tuturnya usai menjadi pembicara dalam diskusi yang mengetengahkan tema 'Sarasehan Kebangsaan-Rekonsiliasi Sejarah (1)' di Balai Pertemuan Umum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jalan DR Setiabudhi 299, Bandung, Sabtu (5/4/2008)..
Dalam diskusi tersebut, Sultan mengajak kepada semua masyarakat dari segala elemen untuk bersama-sama mencari solusi bagaimana bangsa Indonesia bisa menjadi sebuah negara yang maju.
"Sekarang itulah pertanyaan yang harus kita pikirkan dan renungkan. Solusi itu mungkin bisa menjadi jawaban dari persoalan bangsa saat ini," katanya. (hri)
