Santri di Malang Lapor Polisi, Mengaku Dianiaya Pengasuh Ponpes

Santri di Malang Lapor Polisi, Mengaku Dianiaya Pengasuh Ponpes

Terkini | inews | Rabu, 4 September 2024 - 09:37
share

MALANG, iNews.id - Seorang santri dari pondok pesantren (ponpes) di Singosari, Kabupaten Malang melapor ke polisi menjadi korban dugaan penganiayaan dari pengajar atau pengasuh. Dugaan penganiayaan itu berlangsung pada akhir Agustus 2024.

Informasi yang dihimpun iNews, identitas korban berinisial DA (15) warga Pujon, Kabupaten Malang. Dua datang dengan didampingi orang tuanya melaporkan kasus tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Malang.

Kanit PPA Satreskrim Polres Malang Aiptu Nurlehana saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan oleh santri dari salah satu ponpes di Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

"Benar, kami sudah menerima laporan korban. Dugaannya penganiayaan yang dilakukan oleh pengasuh atau pengajar," ujar Aiptu Nurlehana, Rabu (4/9/2024).

Pada laporan itu, korban mengaku dianiaya pengajar berinisial RM (25) pada Minggu (25/8/2024) dini hari. Pelaku disebut telah memukul korban menggunakan tangan kosong hingga mengalami luka lebam dan memar di bagian wajah serta tubuh lainnya. Luka lebam yang dialami itu belum hilang saat korban melapor ke Polres Malang.

"Pelaku menganiaya korban dengan memukuli wajah, pundak dan juga menendang korban," ujar Erlehana.

Penganiayaan ini disebut lantaran korban melanggar aturan ponpes keluar lingkungan pondok pada malam hari tanpa pamit. Saat itu korban diduga membeli air galon ke luar area ponpes.

"Sesuai dalam laporan, korban keluar pondok malam hari untuk membeli air galon dengan menggunakan motor. Diduga itu menyebabkan korban dianiaya pengasuh atau pengajar di pondok pesantren itu," katanya.

Meski demikian, Unit PPA Satreskrim Polres Malang masih akan melakukan pendalaman terkait kasus penganiayaan ini.

"Kami akan mendalami karena ini masih masih laporan awal. Visum sudah mintakan tinggal menunggu hasilnya. Kami sudah jadwalkan untuk pemeriksaan orang tua, terlapor dan saksi-saksi yang mengetahui kejadian itu," ucapnya.

Topik Menarik