5 Fakta Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Bekasi, Kerja di Bengkel dan Penjual Donat

5 Fakta Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Bekasi, Kerja di Bengkel dan Penjual Donat

Terkini | okezone | Rabu, 4 September 2024 - 07:07
share

JAKARTA - Tim Densus 88 Anti Teror melakukan operasi penangkapan dua terduga teroris di kawasan Bekasi, Selasa (3/9/2024). Hal itu dibenarkan oleh Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Dani Hamdani. 

Berikut sejumlah faktanya:

1. Identitas Terduga Teroris

Pemuda terduga pelaku teroris berinisial FNA (25) ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri di Jalan Pahlawan, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Penangkapan dilakukan pada Selasa (3/9) pagi hari.

Sehari-hari, FNA disebut bekerja di bengkel milik ayahnya

"Kalau bapaknya udah lama buka bengkel di sini, terus anaknya diajak kerja belum lama ini si, setiap hari buka jam 8 sampai sore biasanya," tutup Pendi.

Selain Febri, Densus 88 juga menangkap DFA di kawasan Kampung Rawa Roko, Jalan Makrik, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

2. Kronologi Penangkapan

Operasi penangkapan Densus 88 diketahui oleh warga yang beraktivitas di sekitar lokasi. Adapun penangkapan dilakukan di sebuah bengkel yang terletak di ruas Jalan Pahlawan.

“Anaknya (FNA) duduk di sini, tahu-tahu aparat datang (menangkap),” kata Saksi Penangkapan, Pendi, Selasa (3/9/2024).

Dalam penangkapan itu, ia mengaku banyak aparat yang kepolisian yang datang. Namun ia mengaku melihat aparat kepolisian tidak memakai seragam dinas kepolisian atau baju bertuliskan Densus 88.

“Enggak pakai seragam, kaya pakaian preman biasa aja. Tapi kalau Babinsa sama Khamtibmasnya pakai seragam,” jelas Pendi.

 

3. Sudah Diintai Sejak Juli

FNA ternyata sudah diintai polisi sejak Juli 2024 lalu. Hal itu dikatakan oleh Ketua RT 04/RW 14 Kelurahan Margahayu, Ismail. Ismail mengaku pihak kepolisian telah meminta izin terhadap dirinya untuk  segera melakukan penjemputan terhadap Febri.

“Memang intel itu beberapa hari lalu, udah minta nomer saya. Saya disuruh keep jangan ngomong dulu. Sampai pada hari ini udah dilakukan penjemputan,” kata Ismail kepada wartawan, Selasa (3/9/2024).

“(diinformasikan sejak) Akhir Juli,” tambah Ismail.

4. Dampingi Penggerebekan

Ismail mengaku turut mendampingi penggerebekan yang akan dilakukan pihak kepolisian. Saat itu dirinya diperlihatkan surat perintah penangkapan dan penggerebekan.

Namun pada saat itu, terduga pelaku ternyata tidak berada di rumah. FNA saat itu sudah berada di bengkel milik ayahnya di kawasan Jalan Raya Pahlawan, Aren Jaya, Bekasi Timur.

“Kebetulan juga beliau sedang tidak berada di rumah, kebetulan dia sedang berada di tempat kerja orangtuanya di bengkel,” tambah dia.
5. Pedagang Donat

Sementara itu terduga teroris DFA diketahui merupakan seorang pedagang donat.

“Tadi sekitar jam 07.00 WIB saya ditelpon Binmaspol terkait ada salah satu warga yang bermasalah terkait kasus terorisme,” kata Ketua RT setempat, Suminta kepada wartawan, Selasa (3/9/2024).

Setelah penangkapan, Suminta mengaku diminta untuk menghadap ke Kelurahan setempat. Saat itu, ia mengaku mendapati ada sosok yang telah ditangkap dan berada di dalam mobil.

“Saya tadi di telepon Binmapos, disuruh menghadap Kelurahan, ternyata pelaku sudah ada di dalam mobil dan kita gak tahu penangkapannya di mana,” ungkap dia.

Suminta menyebut dia tidak mengenal sosok terduga pelaku, sebab menurutnya pelaku pun tidak melaporkan diri ke RT setempat. Namun, pelaku disebut bekerja sebagai penjual donat.

“(aktivitas) jualan donat, tapi jualannya di daerah Jembatan Satu Rawalumbu,” lanjutnya.

Dalam penggeledahan itu, petugas Densus 88 Anti Teror Mabes Polri turut mengamankan barang bukti. Barang bukti yang diamankan berupa buku dan satu kartu keluarga.

“Ada (barang bukti diamankan). Yang ditemukan itu tiga buku dan satu buah kartu keluarga,” pungkasnya.

Topik Menarik