PanduCerdas; Aplikasi Teknologi Inklusif Raih Juara 3 di Kompetisi ADICT  PanduCerdas, sebuah aplika

PanduCerdas; Aplikasi Teknologi Inklusif Raih Juara 3 di Kompetisi ADICT PanduCerdas, sebuah aplika

Terkini | kutaraja.inews.id | Selasa, 3 September 2024 - 23:50
share

Banda Aceh, Kutaraja.inews.id - PanduCerdas, sebuah aplikasi inovatif yang dirancang untuk membantu siswa tunanetra dalam belajar secara mandiri, sukses meraih posisi ketiga dalam kompetisi Aceh Digital Innovation and Creativity Techfest (ADICT).

Aplikasi ini dikembangkan oleh tim yang terdiri dari M Dolyanda Harialdy, Fillahi Akbar, dan Muhammad Ulwy. Aplikasi ini lahir dari keinginan untuk menciptakan solusi yang dapat memudahkan akses pendidikan bagi siswa dengan disabilitas, khususnya tunanetra.

M Dolyanda Harialdy menjelaskan bahwa ide PanduCerdas muncul dari kepedulian mereka terhadap keterbatasan yang sering dihadapi siswa tunanetra dalam mengikuti proses belajar-mengajar. Kami percaya bahwa setiap siswa, tanpa memandang kondisi fisik, berhak mendapatkan kesempatan yang setara untuk belajar. dan PanduCerdas hadir untuk mewujudkan hal tersebut ungkapnya.

PanduCerdas dilengkapi dengan teknologi *Text-to-Speech* dan navigasi berbasis sentuhan yang intuitif, yang memungkinkan siswa tunanetra untuk belajar dan mengikuti ujian tanpa memerlukan bantuan dari orang lain. Selain itu, aplikasi ini juga didesain dengan antarmuka yang ramah disabilitas, memudahkan pengguna untuk mengakses materi belajar dengan lebih mudah dan efisien.

Tim PanduCerdas merasa sangat termotivasi oleh pengakuan yang mereka terima di tingkat nasional, dan kemenangan ini menjadi batu loncatan untuk terus mengembangkan aplikasi tersebut. Raihan juara ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi kami, tetapi juga menjadi dorongan kuat untuk terus berinovasi dan memperbaiki aplikasi ini. Kami ingin PanduCerdas dapat menjadi alat yang efektif dalam mendukung pendidikan inklusif di Indonesia, ujar mereka.

Selama pengembangan, tim PanduCerdas bekerja sama dengan beberapa sekolah luar biasa (SLB) di Indonesia untuk menguji coba aplikasi ini. Respon positif yang diterima dari guru-guru dan siswa tunanetra di SLB menjadi landasan penting bagi tim untuk melanjutkan pengembangan aplikasi.

Kami sangat berterima kasih atas masukan dan dukungan dari para guru di SLB. Masukan mereka sangat berharga dan membantu kami dalam meningkatkan kualitas aplikasi ini sehingga benar-benar bisa membantu siswa tunanetra dalam proses belajar mereka, tambah salah satu anggota tim.

Tim PanduCerdas berharap aplikasi ini dapat menjadi inspirasi dan solusi bagi tantangan yang dihadapi oleh siswa dengan kebutuhan khusus di seluruh Indonesia.

Kami melihat PanduCerdas sebagai langkah awal yang penting dalam perjalanan kami. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan aplikasi ini agar dapat memberdayakan lebih banyak siswa di seluruh negeri, memberikan mereka alat yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan akademis, tutup tim PanduCerdas.

Sebagai langkah lanjutan, tim PanduCerdas berencana untuk menambahkan fitur-fitur baru yang dapat semakin mempermudah siswa tunanetra dalam belajar. Mereka juga sedang menjajaki kemungkinan untuk bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi non-profit guna memperluas jangkauan aplikasi ini.

Kami berharap PanduCerdas dapat menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk pendidikan inklusif di Indonesia, dan kami sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama, kata mereka.

Dengan kemenangan ini, PanduCerdas membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat, terutama dalam memberikan kesempatan yang setara bagi semua orang, tanpa terkecuali.

Topik Menarik