Kesal Kerap Dipalak, Sopir Pabrik Batu di OKU Timur Bunuh Karyawan Kebun Sawit

Kesal Kerap Dipalak, Sopir Pabrik Batu di OKU Timur Bunuh Karyawan Kebun Sawit

Terkini | okezone | Minggu, 1 September 2024 - 07:31
share

OKU TIMUR - Peristiwa pembunuhan terjadi di Jalan Produksi Pekebunan Sawit, Desa Batu Raja Bungin Kec Bunga Mayang Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, pada Jumat 30 Agustus 2024 sekitar pukul 07.00 WIB.

Nur Kholiq (33), merupakan karyawan perkebunan sawit, warga Desa Bunga Mayang, Kecamatan Jayapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, dibunuh oleh Beben Kusnadi (28), sopir, warga Desa Bunga Mayang, Kecamatan Jayapura Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

Korban mengalami luka bacokan dan tusukan senjata tajam di bagian leher belakang, kepala belakang, pinggang, pergelanagan tangan dan bahu kanan yang mengakibatkan korban tewas di lokasi.

Kronologis kejadiannya, bermula pada di pesimpangan desa, Jumat 30 Agustus 2024 sekitar pukul 06.00 WIB pelaku bertemu dengan korban. Kemudian terjadi cekcok, korban sempat berkata kepada pelaku "kau meloki aku ke kebun sawit, kalau melawan".

Kemudian tersangka Beben terpancing untuk menyusul korban ke kebun sawit. Satu jam kemudian pelaku dan tersangka bertemu di perkebunan sawit PT WMK.

Sehingga terjadilah perkelahian antara pelaku dan korban, lalu pelaku berhasil merebut parang atau lading milik korban. Selanjutnya pelaku melakukan pembacokan dengan membabi buta. Sehingga korban meninggal di tempat dengan sejumlah luka bacok.

Kapolres OKU Timur, AKBP Kevin Leleury mengatakan, motif pembunuhan tersebut adalah tersangka Beben Kusnadi merasa sakit hati dikarenakan sering dipalak atau dimintai uang oleh korban.

"Tersangka diancam pasal 338 KUHPidana dan atau Pasal 351 Ayat (3), yakni perkara pembunuhan dan atau lenganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia," kata Kapolres, didampingi Kasi Humas AKP Edi Arianto, Kanit Pidum Ipda Sudono.

Tersangka ditangkap, saat polisi mendapatkan laporan pembunuhan hingga polisi melakukan negosiasi terhadap keluarga pelaku.

"Tersangka secara koferatif tersangka menyerahkan diri ke Polres," kata Kevin.

Tersangka Beben mengaku menyesal atas perbuatannya. "Minta maaf nian ya pak, saya khilaf," katanya.

Dia mengatakan, terlanjur kesal dengan korban, sebab sering mamalak. Bahkan sudah sekitar 5 kali. "Sekali dipalak biasa saya kasih Rp50 ribu," ungkap tersangka.

Kejadian pemalakan tersebut, kata tersangka Beben, sering saat ia membawa muatan batu. "Kadang saya menghindar agar tidak di palak," kata sopir di pabrik batu ini.

Dia mengaku pada kejadian pemalakan kelima kalinya, tersangka tidak memberi uang, dan dia menjanjikan lain kali. Nah puncaknya, pelaku bertemu dengan korban di sebuah persimpangan Desa Bunga Mayang, saat itu tersangka Beben mengaku sedang mengantarkan barang jualan ibunya ke sekolahan.

Pada kejadian Jumat 30 Agustus 2024 pagi itu, korban kembali memalak. Pelaku semakin kesal saat itu korban menantang berkelahi dan meludah serta mendorong kepala, sambil berkata kasar.

"Kalau tidak meludah wajah, dan mendorong, mungkin saya tidak sampai hati menghabisi dia," pungkasnya.

Topik Menarik