Pesan Sandera Israel yang Dibebaskan dari Gaza kepada Netanyahu: Segera Akhiri Ini!

Pesan Sandera Israel yang Dibebaskan dari Gaza kepada Netanyahu: Segera Akhiri Ini!

Terkini | inews | Kamis, 29 Agustus 2024 - 07:27
share

TEL AVIV, iNews.id - Sandera Israel yang baru dibebaskan dari Jalur Gaza, Qaid Farhan Al Kadi, memberikan pesan khusus kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dia mendesak Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan dengan Hamas guna membebaskan semua sandera tersisa di Gaza.

Warga Badui Arab yang bermukim di Israel itu telah kembali ke rumahnya di Desa Khirbet Karkur setelah 8 bulan menjadi sandera. Al Kadi dibebaskan oleh tentara Israel di terowongan Gaza Selatan melalui operasi yang rumit. Namun berbagai media menepis hal itu karena Al Kadi ditemukan dalam kondisi tanpa penjagaan dari para pejuang Gaza.

"Tidak masalah apakah mereka orang Arab atau Yahudi, semuanya punya keluarga yang sedang menunggu. Mereka juga ingin merasakan kegembiraan," katanya, dikutip dari Al Jazeera.

"Saya mengatakan kepada Netanyahu kemarin, berupayalah untuk segera mengakhiri ini," ujar pria 52 tahun itu, menegaskan.

Al Kadi merupakan salah satu dari sekitar 300.000 warga Badui Arab di Israel, kelompok yang sejak lama lama menghadapi diskriminasi dari pemerintah Israel.

Khirbet Karkur, sebuah desa Badui yang belum memiliki badan hukum, menghadapi pembongkaran oleh pemerintah.

Sejak November 2023, sekitar 70 persen penduduk desa itu mendapat pemberitahuan bahwa rumah mereka akan dihancurkan dengan alasan dibangun tanpa izin.

Sekitar sepertiga dari orang Arab Badui tinggal di komunitas dan desa yang dianggap ilegal oleh pemerintah Israel.

Demonstrasi Keluarga Sandera Israel

Sementara itu anggota keluarga sandera Israel kembali menggelar demonstrasi. Mereka berjalan dari Tel Aviv menuju daerah dekat pagar perbatasan dengan Gaza guna menuntut kesepakatan pertukaran tawanan.

Shira Albag, ibu dari seorang tentara Israel yang disandera pejuang Gaza, mengatakan sejarah akan lebih peduli tentang bagaimana pemerintah mencapai kesepakatan pertukarang sandera ketimbang bertahan untuk menduduki Koridor Philadelphi.

Pernyataan Albag itu merujuk pada syarat baru yang diajukan pemerintah Israel dalam negosiasi gencatan senjata yang berlangsung di Kairo, Mesir, akhir pakan lalu. Negosiasi pun berakhir tanpa menghasilkan keputusan apa pun karena Hamas menolak syarat baru Israel.

Koridor Philadelphi merupakan hamparan lahan sempit sepanjang 14,5 km yang membentang sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir. Israel ingin mengendalikan sepanjang perbatasan itu guna memblokade total Gaza.

Topik Menarik