Kemenkes Luncurkan Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Perkuat Pencegahan Penyakit

Kemenkes Luncurkan Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Perkuat Pencegahan Penyakit

Terkini | okezone | Rabu, 28 Agustus 2024 - 11:00
share

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI bersama Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan meluncurkan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) di Jakarta pada Senin 26 Agustus 2024.

Sejalan dengan transformasi layanan kesehatan primer, Kemenkes berkomitmen untuk menata ulang Labkesmas sebagai upaya kesehatan masyarakat berbasis laboratorium yang komprehensif. Penataan ini mencakup deteksi dini, surveilans penyakit dan faktor risiko kesehatan, serta respons terhadap kejadian luar biasa (KLB) atau wabah.

Kita harus membangun fasilitas-fasilitas kesehatan untuk bisa melakukan deteksi dini, baik surveilans untuk penyakit menular, maupun skrining untuk penyakit tidak menular, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya, merangkum dari laman resmi Kemenkes, Rabu (28/8/2024).

Oleh karena itu, Menkes Budi menuturkan, fasilitas kesehatan yang mumpuni dibutuhkan untuk mendeteksi dini potensi penyakit dan berbagai faktor risiko, termasuk lingkungan, makanan, serta vektor penyebar penyakit.

Penataan Labkesmas ini juga untuk mendukung transformasi sistem ketahanan kesehatan nasional, dengan tujuan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat kesehatan.

Dengan 81 parameter pemeriksaan, Labkesmas mencakup enam kelompok utama yang meliputi berbagai aspek kesehatan, seperti beban penyakit terbanyak dan skrining 14 penyakit, penyakit menular atau potensi wabah, faktor risiko kesehatan lingkungan, faktor risiko vektor dan binatang pembawa penyakit, NAPZA/biomonitoring/toksikologi, serta pemantauan resistensi obat.

Labkesmas ditata dengan sistem jejaring lima tingkat, mulai dari posyandu dan puskesmas di tingkat pertama hingga tingkat nasional di tingkat kelima.

Sistem ini memungkinkan deteksi dini yang lebih efektif, mulai dari penggunaan point of care testing (POCT) atau rapid test di posyandu hingga teknologi lebih canggih seperti kapasitas genome sequencing di tingkat provinsi.

Topik Menarik