Sejarah Partai Politik di Indonesia, dari Masa Kemerdekaan hingga Reformasi

Sejarah Partai Politik di Indonesia, dari Masa Kemerdekaan hingga Reformasi

Terkini | inews | Jum'at, 23 Agustus 2024 - 15:43
share

JAKARTA, iNews.id - Sejarah partai politik di Indonesia sudah berjalan panjang. Parpol memiliki peran penting serta mencerminkan dinamika politik suatu negara.

Pada awalnya, partai politik muncul di negara-negara Eropa Barat karena ada pemikiran bahwa rakyat harus berperan dalam proses demokrasi. Tujuannya agar kekuasaan pemerintah tidak terlalu mendominasi serta memastikan kepentingan rakyat tetap menjadi prioritas.

Pada dasarnya, rakyat saat itu ingin agar suara mereka lebih didengar oleh penguasa. Seiring berjalannya waktu dan kebutuhan akan proses demokratisasi, partai politik muncul di Indonesia.

Sejarah Partai Politik di Indonesia

1. Masa Pra-Kemerdekaan

Selama masa penjajahan Belanda, organisasi-organisasi politik mirip partai mulai muncul sebagai sarana pergerakan nasional. Organisasi seperti Sarekat Islam dan Budi Utomo berkontribusi dalam membangkitkan kesadaran politik masyarakat Indonesia.

Berdasarkan buku "Perjalanan Partai Politik di Indonesia", sejak masa ini partai dianggap menjadi sarana yang bisa dipakai untuk mencapai tujuan-tujuan nasionalis.

2. Masa Kemerdekaan dan Demokrasi Parlementer (1945-1959)

Setelah kemerdekaan, banyak partai politik berkembang pesat. Partai-partai mewakili berbagai ideologi seperti nasionalisme, agama dan komunisme.

Periode ini ditandai dengan munculnya partai seperti Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Masyumi, Partai Nahdlatul Ulama hingga Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sistem multipartai ini berakhir dengan Dekrit Presiden 1959 yang menandai dimulainya era Demokrasi Terpimpin.

3. Masa Orde Lama dan Demokrasi Terpimpin (1959-1966)

Selama periode ini, Presiden Soekarno memperkenalkan Demokrasi Terpimpin. Kekuasaan presiden semakin dominan dan peran partai politik menjadi terbatas.

4. Masa Orde Baru (1966-1998)

Pada masa Orde Baru pemerintahan Presiden Soeharto menerapkan sistem politik yang sangat terpusat. Hanya tiga partai yang diizinkan berdiri, yaitu Golkar yang lebih berfungsi sebagai alat politik penguasa, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Sistem ini berlangsung lebih dari tiga dekade dengan Golkar sebagai partai dominan atau penguasa selama masa itu.

5. Era Reformasi (1998-sekarang)

Kejatuhan Soeharto pada 1998 menandai dimulainya era reformasi. Di era ini, muncul keterbukaan politik dan kebebasan dalam mendirikan partai-partai baru.

Pada era refomasi, muncul berbagai partai dan terjadi kebangkitan demokrasi di Indonesia. Pemilu pasca-reformasi lebih kompetitif dan diikuti banyak partai.

Beberapa di antaranya seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar dan Partai Demokrat pernah memenangi pemilu di era reformasi.

Perjalanan partai politik di Indonesia mencerminkan berbagai perubahan dan dinamika. Dari era penjajahan hingga reformasi, partai-partai politik telah beradaptasi dan berkembang, memperlihatkan transformasi sosial dan politik bangsa.

Partai-partai politik berfungsi tidak hanya sebagai alat demokrasi, tetapi juga sebagai refleksi dari kebutuhan dan aspirasi masyarakat Indonesia yang terus berkembang.

Topik Menarik