Ratusan Siswa Demo di Tangsel, Tuntut Pecat Guru Diduga Pelaku Pelecehan Seksual

Ratusan Siswa Demo di Tangsel, Tuntut Pecat Guru Diduga Pelaku Pelecehan Seksual

Terkini | inews | Senin, 23 September 2024 - 11:55
share

TANGERANG SELATAN, iNews.id - Ratusan siswa SMKN 5 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar unjuk rasa menuntut oknum guru berinisial HDW dipecat, Senin (23/9/2024). Para siswa yang mengenakan seragam lengkap berunjuk rasa di halaman sekolah yang terletak di Pamulang.

Mereka kompak membawa beberapa spanduk yang dipasang di dinding-dinding sekolah.

Para siswa memprotes pemberian penghargaan Pramuka, Pancawarsa III, oleh Kwarcab Kota Tangsel kepada HDW. Menurut para siswa, HDW tak pantas menjadi guru karena diduga pernah menjadi pelaku pelecehan seksual.

"Kami semua minta Pak Dedi dikeluarkan dari SMKN 5, karena tindakan pelecehan, pencabulan adalah tindakan yang paling rendah dari semuanya," kata salah satu siswa, Idham, saat menyampaikan tuntutan kepada pihak sekolah.

"Teman kita yang tawuran, semuanya dikeluarkan. Tindakan pelecehan dan pencabulan adalah tindakan yang paling rendah dari semua. Kami minta keadilan Pak," ujarnya.

Kepala SMKN 5 Rohmani Yusuf yang datang ke lapangan lantas menanggapi aspirasi para siswa. Dia mengatakan, HDW telah dinonaktifkan sementara sebagaimana arahan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

"Atas arahan Kepala Dinas, yang bersangkutan mulai dari hari ini dinonaktifkan sementara sampai menunggu keputusan hitam (di atas) putih," kata Rohmani.

Menurut Rohmani, pihaknya siang ini segera merapat ke kantor Dinas Pendidikan di Serang, Banten, guna menanti kesimpulan akhir atas nasib guru HDW.

Aksi pelecehan yang diduga dilakukan HDW viral melalui postingan salah satu akun media sosial. Disebutkan, pada 2010 ada laporan dari belasan siswa di SMPN 3 Kota Tangsel yang mengalami pelecehan dari HDW yang ketika itu menjadi pembina pramuka.

"Mereka mengaku dilecehkan dengan berbagai macam modus, diberikan terapi supaya fokus belajar, supaya lebih lancar ujian. Pengakuan pun tidak hanya dari adik-adik kami, anak SMA dan mahasiswi anggota Pramuka pun bercerita bagaimana dirinya menjadi korban," tulis narasi unggahan yang beredar di media sosial.

Topik Menarik