Demo Hari Ini di Jogja, Dosen UGM Liburkan Perkuliahan Ajak Mahasiswa Turun ke Jalan

Demo Hari Ini di Jogja, Dosen UGM Liburkan Perkuliahan Ajak Mahasiswa Turun ke Jalan

Terkini | inews | Kamis, 22 Agustus 2024 - 13:12
share

YOGYAKARTA, iNews.id - Demo hari ini di Jogja menolak revisi UU Pilkada 2024 berlangsung besar-besaraan di Jalan Abu Bakar Ali, Kamis (22/08/2024). Massa dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa turun ke jalan demi menyelamatkan demokrasi di Indonesia.

Bahkan, salah satu dosen Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Herlambang Wiratraman sampai meliburkan kegiatan perkuliahan. Dia mengajak mahasiswanya ikut berdemo.

Herlambang mengatakan, tidak hanya dia yang hari ini meliburkan kelas, tetapi juga banyak dosen lain melakukan hal serupan karena merasa resah atas yang terjadi pada pemerintah Indonesia.

"Ya saya kira itu pertama secara individu, sejumlah dosen punya keresahan dan tidak ada pilihan lain. Memang hari ini saya kira yang tepat kita bersama-sama bersolidaritas ya, antara dosen dan mahasiswa untuk turun jalan dan tentu Fisipol sudah membuat pernyataan, temen-temen Fakultas Hukum juga sebagian dosen-dosennya ada di sana mereka berkumpul dan meliburkan mahasiswa," ujar Herlambang, Kamis (22/08/2024).

Herlambang merasa masyarakat Indonesia saat ini sedang dibodohi para penguasa di pemerintahan Jokowi. Sebab itu, dia dan dosen-dosen lainnya berupaya untuk mendorong adanya perubahan.

"Mendorong perubahan yang hari ini mungkin tidak akan bisa dibiarkan lagi dan tentu konsekuensinya akan bisa lebih besar ketika penguasa itu tidak mau mendengarkan aspirasi yang ada," katanya.

Dalam aksinya ini, Herlambang meminta agar revisi UU Pilkada untuk dihentikan segera karena sudah tidak relevan dan hanya untuk kepentingan segelintir orang.

"Ya saya kira dihentikan enggak relevan karena itu hanya politik dinasti dan juga hanya untuk mengencangkan kartelisasi politik yang terjadi di Republik ini," ucapnya.

"Rakyat sudah terbiasa dibohongi ya. Jadi saya kira kita nggak boleh diam hanya dengan penundaan itu, mudah-mudahan kita tetap bersetia dengan kekuatan gerakan masyarakat yang bisa membawa pesan perubahan lebih baik di Republik ini," ujarnya.

Topik Menarik