Presiden Palestina Mahmoud Abbas Kunjungi Rusia Hari Ini, Besok Bertemu Putin

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Kunjungi Rusia Hari Ini, Besok Bertemu Putin

Terkini | inews | Senin, 12 Agustus 2024 - 07:35
share

KAIRO, iNews.id - Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan mengunjungi Rusia pada Senin (12/8/2024) ini. Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Palestina untuk Moskow, Abdel Hafiz Nofal.

Sebelumnya, diplomat Palestina itu mengatakan kepada kantor berita Sputnik bahwa Abbas akan mengunjungi negeri beruang merah pada 12 Agustus. Kunjungan itu akan dilakukan di tengah seruan Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat kepada Israel dan gerakan Hamas Palestina untuk melanjutkan diskusi tentang gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sebelumnya, seorang sumber diplomatik mengatakan, lawatan Abbas ke Rusia dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, yaitu pada 12-14 Agustus. Dia diperkirakan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (13/8/2024) besok. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov mengatakan, pembicaraan yang sangat penting tentang normalisasi situasi di Timur Tengah akan terjadi selama kunjungan tersebut.

Pada akhir Februari, sebuah pertemuan faksi-faksi Palestina diadakan di Moskow. Para pihak membahas pembentukan pemerintahan persatuan yang baru, serta masalah restrukturisasi Gaza pascakonflik. Kepala delegasi Fatah pada perundingan intra-Palestina di Moskow, Azzam al-Ahmad, mengatakan kepada Sputnik bahwa Abbas akan mengunjungi Moskow setelah Rusia menggelar pemilihan presiden.

Pada awal bulan ini, Abbas mengatakan bahwa dia akan pergi ke Rusia untuk bertukar pendapat tentang peristiwa internasional terkini, mengoordinasikan posisi, dan memperkuat hubungan bilateral. Pemimpin Palestina itu juga berencana untuk membahas proses perdamaian untuk penyelesaian Palestina selama kunjungannya ke Moskow.

Berbicara tentang situasi di Jalur Gaza, Abbas menyatakan keyakinan Palestina bahwa pemerintah Israel tidak akan dapat memisahkan Gaza dari Tepi Barat dengan cara militer. Mengenai masa depan daerah kantong tersebut, dia menegaskan bahwa Jalur Gaza harus diserahkan kepada Otoritas Palestina yang sah. Dia juga menyebut rencana Israel untuk menguasai sementara Gaza sebagai tindakan yang tidak dapat diterima.

Menurut pemimpin Palestina tersebut, konsultasi mengenai pembentukan pemerintahan persatuan nasional di Palestina akan dimulai setelah berakhirnya perang di Jalur Gaza dan jika Hamas menerima persyaratan rekonsiliasi.

Abbas juga menegaskan bahwa Otoritas Nasional Palestina (PNA) tidak pernah menolak untuk berunding dengan Israel. Sebagai contoh, beberapa tahun lalu dia telah menyetujui pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan mediasi Rusia.

Topik Menarik