Menikmati Rujak Aceh di Puncak Pulo Klah Sabang, Surga Kecil di Ujung Negeri
SABANG, iNews.id – Menikmati liburan di Kota Sabang tak lengkap rasanya jika belum mencicipi kuliner khas daerah tersebut. Salah satu yang wajib dicoba, yaitu rujak Aceh yang terkenal dengan cita rasanya yang pedas, manis dan segar.
Rujak Aceh yang dijual oleh para pedagang di Puncak Pulo Klah, Sabang, ini menjadi primadona bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Weh. Letaknya yang strategis, tepat di tanjakan pertama menuju Tugu Nol Kilometer Indonesia, membuat rujak ini mudah ditemukan.
Keunikan Rujak Aceh
Rujak Aceh ini memang sangat khas. Perpaduan antara buah-buahan segar, bumbu kacang yang gurih dan sedikit rasa asam membuat rasanya sangat pas di lidah.
Keunikan rujak Aceh ini terletak pada racikan bumbunya yang terbuat dari gula merah kental, kacang tanah yang digongseng, dan buah kuini. Perpaduan bahan-bahan ini menghasilkan rasa yang sangat khas dan berbeda dengan rujak dari daerah lain.
"Kita buat ini gulanya dari yang asli makanya orang tahu di rasa itu beda. Kita buat dari gula merah asli tambahkan lagi buah rumbia, langka ini untuk bumbu," ujar Wulan, salah seorang penjual rujak di Puncak Pulo Klah, Jumat (9/8/2024).
Pemandangan Menarik Puncak Pulo Klah
Selain rasanya yang lezat, menikmati rujak Aceh di Puncak Pulo Klah juga menawarkan pemandangan yang indah. Dari lokasi ini, pengunjung dapat melihat deretan gugusan pulau-pulau kecil di ujung barat Indonesia.
Pemandangan yang indah menjadikan daerah ini surga kecil di ujung negeri. Pengunjung yang datang akan betah berlama-lama dimanjakan dengan keindahan alam yang memukau.
Harga Rujak Aceh
Harga rujak Aceh di Puncak Pulo Klah sangat terjangkau, mulai dari Rp10.000 hingga Rp15.000 per porsi, tergantung pada ukuran dan pesanan. Dengan harga yang relatif murah, Anda bisa menikmati kelezatan rujak Aceh sambil menikmati pemandangan yang indah.
"Saya sudah beberapa kali ke Sabang, dan selalu menyempatkan diri untuk membeli rujak ini. Rasanya benar-benar bikin ketagihan," kata Bende, salah satu wisatawan yang sedang menikmati rujak Aceh.
