Tekan Kasus Stunting, DP3AKB Kab. Puncak Gelar pemeriksaan & Pemberian Makanan Tambahan Buat Bayi

Tekan Kasus Stunting, DP3AKB Kab. Puncak Gelar pemeriksaan & Pemberian Makanan Tambahan Buat Bayi

Terkini | jayapura.inews.id | Kamis, 27 Juni 2024 - 12:30
share

PUNCAK, iNewsJayapura.id - Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya, dan saat ini kasus di Kabupaten Puncak, masih saja ditemukan sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Puncak, mulai mengambil langkah-langkah penanganan salah satunya dengan menggelar pemberian makanan tambahan bagi bayi dua tahun ke bawah (baduta) dan juga edukasi bagi para orang tua di Kabupaten Puncak, khususnya di wilayah Distrik Ilaga dan sekitarnya.

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Puncak kerjasama dengan Puskesmas Ilaga, dan team PKK Kabupaten Puncak, yang berlangsung di Puskemas Ilaga, Rabu (27/06/2024).

Adapun pemberian bantuan makanan berupa susu kental manis, susu dancow sachet, telur, kacang hijau, beras ketan putih, gula merah, dan santan kara.

Pemberian paket makanan tambahan yang disertai dengan edukasi ini merupakan salah satu program Gerakan Nasional dari BKKBN, bapak-bunda asuh stunting dalam rangka untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Puncak.

Staf Ahli Bupati Bagian KesraKesejahteraan Rakyat, Ferry Laheba sekaligus membuka kegiatan tersebut berharap agar kegiatan ini terus berkesinambungan, sehingga kegiatan aksi nyata ini yaitu dapat ditekan.

Kegiatan inidiharapkan dapatmenurunkan angka stunting di Kabupaten Puncak, melalui bantuanpemenuhan gizi dan nutrisi, bagi anak dari keluarga berisiko stunting, ungkap mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Puncak.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Puncak Frida Kayame mengatakan dalam pemberian makanan tambahan bagi bayi dibawah dua tahun ini, disertai dengan edukasi kepada para orang tua, terkait gizi dari pada anak terutama di usia 1000 hari kehidupan kepada para orang tua, sekaligus dengan membentuk Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kabupaten Puncak merupakan salah satu program yang diluncurkan oleh BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Tak hanya pemberian bantuan makanan tambahan, kami juga melakukan edukasi masif kepada para ibu dari para bayi, agar nantinya mereka dapat memantau tumbuh kembang sang anak di usia 1.000 hari pertama kehamilan, ungkap Ibu Frida Kayame.


Ibu dan anak usai pemeriksaan & Pemberian Makanan tambahan. (Foto: Cornelia Mudumi)

Kayame berharap para ibu dapat memberikan perhatiannya terhadap tumbuh kembang sang anak, utamanya dalam pemberian asupan gizi.

Harapannya, para ibu dapat memperhatikan nutrisi balita dengan pemberian makanan yang sehat, harap Kayame

Sementara itu, salah satu dokter di Puskesmas Ilaga, dr. Prasetya Kornelius Manurung yang juga terlibat dalam kegiatan pemeriksaan stunting menjelaskan stanting diartikan sebagai kekurangan gizi kronik yang berlangsung sangat lama, sehingga anak itu kerdil, gejala tidak akan kelihatan, tetapi bisa dipantau dengan melihat dengan kondisi fisik bayi itu.

Khusus di Kabupaten Puncak ini, stunting terjadi karena pernikahan dini, ibu dibawah 17 tahun, itu yang menyumbang stunting terbesar di Kabupaten Puncak, itu karena rahim seorang ibu belum terbentuk secara sempurna, namun sudah dipaksa untuk mengandung, membuat anak itu stunting, jelasnya.

lanjutnya, kasus stunting di Puncak juga di akibatkan karena faktor pendidikan, dimana pernikahan terlalu cepat, sehingga sang ibut idak punya pemahaman yang baik, cara pola asuh bayi,sehingga anak terbentuk sejak 1000 hari kehidupan, tidak mendapatkan gizi dengan baik dan akhirnya anak terkena stunting.

Kemudian juga keterbatasan faktio ekononi atau biaya, sebab hampir rata-rata ibu-ibu ini putus sekolah atau tamatan SMP dan SMA,yang menikah, sehingga mereka tidak punya pendanaan untuk memenuhi gizi sang anak,untuk diri sendiri saja harus meminta kepada orang tua, apalagi dia harus membiayai sang anak,tuturnya.

lanjut dokter Manurung, dalam program penanganan stunting di Kabupaten Puncak, khusus untuk tahun ini, semua progres sangat berjalan dengan baik terutama di 1 tahun ini, karena bukan hanya rapat-rapat saja, namun ada juga disertai dengana danya tindakan aksi di lapangan, terutama Dinas Pemberdayaan dan juga Dinas kesehatan an PKK Kabupaten Puncak, untuk menyelesaikan kasus stunting di Kabupaten Puncak.

Topik Menarik