Gerindra-PKS Buka Peluang Koalisi untuk Pilkada Kuningan

Gerindra-PKS Buka Peluang Koalisi untuk Pilkada Kuningan

Terkini | kuningan.inews.id | Sabtu, 8 Juni 2024 - 20:10
share

KUNINGAN,iNewsKuningan.id - Jajaran Pengurus DPC Partai Gerindra Kuningan menyambangi Kantor DPD PKS Kuningan untuk menjajaki koalisi di Pilkada Kuningan, Jabar. Meski berbeda sikap politik saat Pilpres 2024, namun kedua partai ini tak menutup diri membuka ruang komunikasi lintas partai.

Ketua Gerindra Kuningan, H Dede Ismail saat ditemui awak media, Sabtu (8/6), menuturkan, jika pertemuan dilakukan untuk menjajaki koalisi menghadapi Pilkada 2024. Bahkan dari pertemuan itu menghasilkan titik temu, yang ingin sama-sama mengedepankan masa depan Kuningan lebik baik.

"Tadi juga disampaikan dari pimpinan DPD PKS, bahwa kita semua memang diberikan keleluasaan dan kesempatan untuk menjalin koalisi dengan partai mana pun. Apalagi PKS dan Gerindra pernah berkoalisi, pada 2013 pilkada bersama-sama dan 2014 di pilpres juga bersama PKS, termasuk di Pemilu 2019," kata Dede Ismail.

Salah satu kesamaan lain yakni antara PKS dan Gerindra sudah mengerucut satu nama yang akan diusung pada Pilkada Kuningan. "Karena di PKS itu sudah muncul satu nama. Kemudian di kami juga ada satu nama, jadi komunikasi akan lebih mudah," katanya.

Meski begitu, Ia belum bisa memastikan bakal langsung koalisi permanen dengan PKS. Namun dengan komunikasi yang akan dibangun secara intens, tidak menutup kemungkinan koalisi permanen dilakukan.

Sementara Ketua DPD PKS Kuningan, Dwi Basyuni menyebut, jika kedatangan Gerindra karena ingin membangun komunikasi politik dengan PKS. Selain Gerindra, komunikasi politik sebetulnya sudah dilakukan dengan semua partai.

"Semua partai kita sudah komunikasi, termasuk juga dengan para bakal calon. Karena kita diminta oleh DPP dan DPW Jabar, agar berkomunikasi dengan semua partai maupun kandidat, sebab tidak ada partai yang bisa secara mandiri mengusung calon, " ungkapnya.

Apalagi dengan bakal calon yang sudah muncul, Ia berpendapat, belum tentu bisa berjodoh. Karena belum tentu juga para bakal calon itu direkomendasikan oleh masing-masing DPP Partai.

"Sebab nanti di PKS, rekomendasi resmi itu turun dengan dua nama yakni Calon Bupati dan Wakilnya. Sekaligus dengan nama-nama dari partai koalisi pengusungnya, tapi semua masih penjajakan untuk membangun koalisi pilkada," terangnya.

Dia menegaskan, rekomendasi dari DPP PKS sendiri sampai sekarang belum turun. Kondisi politiknya masih sangat dinamis dan banyak kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. (*)

Topik Menarik