Kopi Asli Temanggung Tembus Pasar Ekspor ke Taiwan Sebanyak 19 Ton
TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah terus berupaya mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu menembus pasar internasional.
Salah satu UMKM yang berhasil memanfaatkan peluang tersebut adalah Kwadungan Java Coffee. Produsen kopi arabika dengan merek dagang Kopi Arabika Sindoro ini kembali mendapatkan pesanan ekspor ke Taiwan.
Rahmat Dwisaputra, Kepala KPw BI Provinsi Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa CV Kwadungan Java Coffee berhasil menjalin kerja sama bisnis melalui kegiatan Business Matching Java Coffee Culture (JCC) tahun 2024.
"Pembelian kopi oleh buyer dari Taiwan pasca business matching telah mulai direalisasikan akhir tahun lalu sebesar 15 ton green bean senilai Rp1,1 miliar dan dilanjutkan dengan pemesanan kedua di tahun 2025 sebesar 19 ton green bean senilai Rp1,6 miliar," jelasnya dalam siaran pers Kamis (16/1/2025).
UMKM yang berlokasi di Kwadungan Gunung, Kledung, Kabupaten Temanggung ini memproduksi biji kopi arabika dari lahan milik warga setempat.
Saat ini, mereka berupaya meningkatkan kembali pangsa ekspor yang sebelumnya pernah mencapai 50 ton per tahun.
Tak hanya melalui promosi, KPw BI Jateng juga memberikan pendampingan dalam bentuk peningkatan kapasitas usaha dan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pelaku UMKM.
"Pengembangan ekspor harus diiringi dengan konsistensi UMKM untuk menjaga kualitas dan kuantitas produknya, sehingga dapat menjaga daya saing di pasar internasional termasuk ke pasar domestik," jelas Rahmat.
Selain Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memiliki program serupa melalui One Village One Product (OVOP). Eddy S. Bramiyanto, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, berharap keberhasilan Kwadungan Java Coffee dapat memotivasi UMKM lain untuk meningkatkan kapasitas dan mampu bersaing di pasar ekspor.
"Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Tengah juga mengharapkan bahwa Kwadungan Java Coffee dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lain untuk meningkatkan kapasitas sehingga mampu melakukan ekspor," tambah Eddy.
Kolaborasi antara BI Jateng, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat terus mendorong pengembangan UMKM di Jawa Tengah. Hal ini menjadi bagian dari upaya menjaga pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.