Sego Gono Temanggung: Simbol Budaya dan Kuliner Khas yang Menggugah Selera

Sego Gono Temanggung: Simbol Budaya dan Kuliner Khas yang Menggugah Selera

Berita Utama | temanggung.inews.id | Senin, 1 Juli 2024 - 00:45
share

TEMANGGUNG, iNewsTemanggung.id - Sego Gono adalah makanan tradisional khas Temanggung yang sudah ada sejak tahun 1950-an.

Nama "Sego Gono" berasal dari bahasa Jawa, di mana "sego" berarti nasi, dan "gono" berasal dari kata "mergo onone" yang dalam bahasa Indonesia berarti "ala kadarnya".

Hidangan ini biasanya disajikan pada acara-acara adat di Temanggung, seperti upacara nyadran atau sebagai bentuk syukur atas hasil panen.

Awalnya, Sego Gono Temanggung hanya terdiri dari nasi dengan daun lembayung dan teri sebagai lauknya.

Namun, seiring perkembangannya, hidangan ini telah mengalami variasi dan inovasi dalam penyajiannya.

Saat ini, Sego Gono biasanya disajikan dengan tambahan aneka sayur seperti kacang panjang dan daun ubi, serta dilengkapi dengan tempe, telur rebus, ikan asin, dan berbagai bahan lainnya.

Jangan salah ya, Sego Gono khas Temanggung ini berbeda dengan sego megono khas Pekalongan.

Sego Gono khas Temanggung dimasak dengan cara dikukus. Nasi setengah matang dikukus bersama bumbu-bumbu seperti kelapa, gula, garam, daun salam, lengkuas, dan rempah-rempah halus lainnya, serta sayuran yang sudah diiris.

Setelah matang, semua bahan dicampur dan disajikan dengan berbagai lauk tambahan seperti tempe goreng atau tempe baceman untuk menambah kenikmatan hidangannya.

Sego Gono tidak hanya merupakan kekayaan kuliner Nusantara, tetapi juga sebuah simbol budaya masyarakat Temanggung yang sering dihadirkan dalam upacara adat seperti nyadran atau syukuran panen.

Namun, sekarang Anda tidak perlu menunggu momen khusus untuk menikmatinya, karena banyak pedagang dan warung makan di sekitar Temanggung yang menyajikan hidangan lokal ini.

Jadi gimana minat untuk menyicipinya ? 

Topik Menarik