Punah 12.500 Tahun Lalu, Serigala Dire Wolf yang Terkenal di Game of Thrones Dihidupkan Kembali
DALLAS, iNews.id - Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali spesies serigala dire wolf, yang punah sekitar 12.500 tahun lalu. Tiga direwolf ini menjadi hewan pertama di dunia yang berhasil didegenerasi.
Serigala mengerikan Aenocyon dirus terkenal menjadi inspirasi untuk enam anjing besar menakutkan dalam serial TV HBO "Game of Thrones," masing-masing bernama The Fates of Lady, Grey Wind, Shaggy Dog, Summer, Ghost and Nymeria.
Para ilmuwan di perusahaan bioteknologi yang berpusat di Dallas, Colossal Biosciences, berhasil menciptakan tiga anak serigala ganas dengan menggunakan DNA purba, kloning, dan teknologi penyuntingan gen, untuk mengubah gen serigala abu-abu, kerabat terdekat dire wolf yang telah punah. Hasilnya adalah spesies hibrida berpenampilan mirip dengan leluhurnya yang punah.
Dua serigala jantan lahir pada tanggal 1 Oktober 2024 yang dinamai Romulus dan Remus. Sementara seekor anak serigala betina lahir pada tanggal 30 Januari 2025 yang diberi nama Khaleesi.
Serigala dire atau Aenocyon dirus adalah predator puncak yang pernah berkeliaran di Amerika Utara. Spesies ini berbeda dengan serigala abu-abu.
"Serigala dire berukuran lebih besar daripada serigala abu-abu dan "memiliki kepala yang sedikit lebih lebar, bulu yang tebal dan rahang yang lebih kuat," kata Colossal Biosciences dalam pengumumannya Senin, 7 April 2025, dilansir dari CNN, Selasa (8/4/2025).
Ben Lamm, salah satu pendiri dan CEO Colossal mengatakan, ini pencapaian besar pertama perusahaannya yang membuktikan teknologi bisa menghidupkan kembali spesies yang punah. Colossal telah berupaya menghidupkan kembali mamut, dodo, dan harimau Tasmania sejak 2021.
"Tim kami mengambil DNA dari gigi berusia 13.000 tahun dan tengkorak berusia 72.000 tahun dan menghasilkan anakan serigala dire yang sehat," kata Ben Lamm.
Saat ini, ketiga serigala ganas tersebut hidup di lokasi seluas 2.000 hektare di lokasi yang dirahasiakan, dikelilingi oleh pagar setinggi 3 meter yang setara dengan kebun binatang. Ketiganya dipantau oleh personel keamanan, drone, dan umpan kamera langsung. Colossal mengatakan fasilitas tersebut telah disertifikasi oleh American Humane Society dan terdaftar di Departemen Pertanian AS.
Menggunakan DNA Purba dari Fosil Dire Wolf
Para ilmuwan dan kolaborator Colossal mengatakan, mereka berhasil menyusun dua genom Aenocyon dirus berkualitas tinggi atau rangkaian informasi genetik yang lengkap, dengan menggunakan DNA purba yang diekstrak dari dua fosil serigala dire wolf.
Tim tersebut membandingkan genom tersebut dengan genom hewan canidae atau anjing-anjing yang masih hidup seperti serigala, jackal, dan rubah agar bisa mengidentifikasi varian genetik untuk ciri-ciri khusus serigala ganas, seperti bulu putih dan bulu yang lebih panjang dan tebal.
Para ilmuwan kemudian menggunakan informasi dari analisis genetik untuk mengubah sel serigala abu-abu, melakukan 20 penyuntingan pada 14 gen sebelum mengkloning garis sel yang paling menjanjikan dan mentransfernya ke dalam telur donor.
Selanjutnya, embrio yang berkembang sehat dipindahkan ke induk pengganti untuk kehamilan antarspesies, dengan tiga kehamilan yang menghasilkan kelahiran spesies pertama yang telah punah. Colossal menggunakan anjing domestik sebagai induk pengganti, khususnya anjing ras campuran yang besar.