Hacker Targetkan Dana Pensiun di Australia Senilai 2,63 Triliun Dolar AS
SYDNEY - Hacker menyerang dana pensiun di Australia dan mencuri tabungan para pensiunan. Peretasan ini membahayakan lebih dari 20 ribu akun dari dana pensiunan itu.
1. Retas Dana Pensiun
Koordinator Keamanan Siber Nasional, Michelle McGuinness mengatakan,ia mengetahui adanya "penjahat siber" yang menargetkan akun di sektor tabungan pensiun senilai 4,2 triliun dolar Australia (2,63 triliun dolar AS atau sekitar Rp44.100 triliun) di negara tersebut.
Asosiasi Dana Pensiun Australia, Badan industri tersebut, mengatakan "sejumlah" dana terkena dampak selama akhir pekan. Sementara skala penuh dari insiden tersebut masih belum jelas, AustralianSuper, Australian Retirement Trust, Rest, Insignia, dan Hostplus pada Jumat mengonfirmasi adanya peretasan.
AustralianSuper mengatakan, hingga 600 kata sandi anggota telah dicuri untuk mengakses akun dan mencoba melakukan penipuan. AustralianSuper merupakan pengelola dana pensiun terbesar di AS dengan mengelola 365 miliar dolar Australia untuk 3,5 juta anggota.
"Kami mengambil tindakan segera untuk mengunci akun-akun ini dan memberi tahu para anggota tersebut," kata Kepala Anggota AustralianSuper Rose Kerlin, melansir Reuters, Sabtu (5/4/2025).
Ia mendesak semua anggota untuk memeriksa saldo daring mereka.
2. Akun Tabungan Pensiun Diretas
Empat anggota AustralianSuper mengalami total 500 ribu dolar Australia yang terkuras dari saldo mereka dan ditransfer ke akun lain yang bukan milik mereka, menurut sumber tersebut.
AustralianSuper tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sementara itu, pengelola dana pensiun terbeesar kedua di Australia, Australian Retirement Trust, mengatakan telah mendeteksi "aktivitas login yang tidak biasa" yang memengaruhi "beberapa ratus" akun. Akun yang terdampak dikunci sebagai tindakan pencegahan, meskipun tidak ada transaksi atau perubahan yang mencurigakan. Australian Retirement Trust mengelola 300 miliar dolar Australia untuk 2,4 juta anggota.
Rest Super, badan dana pensiun untuk pekerja ritel dengan aset senilai 93 miliar dolar Australia mengatakan pihaknya mengalami serangan yang memengaruhi sekitar 20.000 akun atau sekitar 1 dari 2 juta anggotanya.
Bendahara Jim Chalmers mengatakan perkembangan tersebut "sangat memprihatinkan", sementara menteri keamanan siber bayangan James Paterson meminta dana untuk mengganti kerugian anggota yang kehilangan uang akibat serangan tersebut.
Rumah sakit nirlaba dan penyedia layanan perawatan lansia terbesar di Australia, St Vincent's Health, perusahaan asuransi kesehatan swasta Medibank, dan perusahaan telekomunikasi Optus semuanya mengalami pelanggaran besar.
Pemerintah pada tahun 2023 mengalokasikan 587 dolar Australia juta untuk mendanai strategi tujuh tahun guna meningkatkan keamanan siber warga negara, bisnis, dan lembaga.