Europol Peringatkan Peningkatan Ancaman Kejahatan Berbasis AI

Europol Peringatkan Peningkatan Ancaman Kejahatan Berbasis AI

Teknologi | okezone | Rabu, 19 Maret 2025 - 15:28
share

JAKARTA – Europol mengeluarkan peringatan serius mengenai peningkatan ancaman kejahatan yang didorong oleh kecerdasan buatan (AI). Dalam laporan European Serious Organised Crime Threat Assessment (ESOCTA) yang dirilis baru-baru ini, lembaga penegak hukum Uni Eropa tersebut mengungkapkan bahwa kelompok kejahatan terorganisir semakin memanfaatkan AI untuk memperluas jangkauan dan efektivitas operasi mereka secara global.

Menurut laporan itu, teknologi AI digunakan oleh pelaku kejahatan untuk berbagai keperluan, mulai dari penciptaan konten palsu yang meyakinkan, serangan siber canggih, hingga produksi materi pelecehan seksual anak yang dihasilkan secara digital. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, AI memungkinkan para pelaku untuk menjalankan aksi mereka dengan lebih sedikit risiko dan upaya yang lebih efisien dibandingkan metode tradisional.

Direktur Eksekutif Europol, Catherine De Bolle, menegaskan bahwa kejahatan terorganisir telah mengalami perubahan signifikan.

“DNA kejahatan terorganisir sedang berubah. Jaringan kriminal telah berevolusi menjadi perusahaan kriminal global yang digerakkan oleh teknologi, mengeksploitasi platform digital, aliran keuangan ilegal, dan ketidakstabilan geopolitik untuk memperluas pengaruh mereka,” ujarnya, sebagaimana dilansir Reuters.

Kejahatan Berbasis AI

Salah satu contoh penggunaan AI dalam kejahatan yang disebutkan dalam laporan tersebut adalah deepfake, yakni teknologi yang memungkinkan manipulasi wajah dan suara dengan tingkat realisme yang sangat tinggi. Para pelaku memanfaatkan deepfake untuk membuat identitas palsu dalam skema penipuan finansial, memeras individu dengan rekaman palsu, serta menipu sistem keamanan berbasis biometrik.

 

Laporan Europol juga menyoroti munculnya AI generatif yang semakin canggih, memungkinkan pembuatan teks dan gambar yang sulit dibedakan dari konten asli. Hal ini telah dimanfaatkan dalam kampanye disinformasi, manipulasi opini publik, dan pembuatan dokumen palsu dalam aktivitas kriminal. Europol memperingatkan bahwa teknologi semacam ini bisa memperburuk masalah kejahatan dunia maya dan meningkatkan ancaman terhadap stabilitas sosial serta ekonomi.

Selain itu, ancaman kejahatan berbasis AI juga meluas ke ranah eksploitasi seksual anak. Pada akhir Februari 2025, Europol mengumumkan penangkapan lebih dari dua lusin tersangka yang diduga terlibat dalam distribusi gambar pelecehan anak yang dihasilkan oleh AI. Kasus ini menjadi peringatan bahwa teknologi AI dapat disalahgunakan untuk tujuan yang sangat merugikan, terutama dalam kasus yang berkaitan dengan eksploitasi anak dan perdagangan manusia.

“Teknologi AI memiliki potensi besar untuk digunakan dalam tujuan positif, tetapi kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa kelompok kriminal telah menemukan cara untuk mengeksploitasinya,” kata Europol dalam pernyataan resminya.

“Kualitas yang sama yang membuat AI revolusioner – aksesibilitas, adaptabilitas, dan kecanggihan – juga menjadikannya alat yang kuat bagi jaringan kriminal,” tambahnya

Lebih jauh, laporan ini juga memperingatkan potensi munculnya AI yang sepenuhnya otonom dalam kejahatan. Jika AI dapat menjalankan dan mengeksekusi operasi kejahatan secara mandiri tanpa intervensi manusia, ini bisa menandai era baru dalam dunia kriminal yang lebih sulit dideteksi dan diberantas. Kejahatan siber yang semakin kompleks juga membuka peluang bagi pelaku kriminal untuk melakukan aksi mereka dengan lebih cepat dan efisien, terutama dalam hal pencucian uang dan perdagangan ilegal di dark web.

 

Respon Interpol

Sebagai respons terhadap ancaman ini, Europol menyerukan kerja sama yang lebih erat antara lembaga penegak hukum, pemerintah, serta perusahaan teknologi dalam mengembangkan sistem keamanan yang lebih baik. Salah satu upaya yang direkomendasikan adalah peningkatan regulasi dan legislasi terkait penggunaan AI dalam aktivitas yang berpotensi berbahaya. Europol juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran publik mengenai potensi penyalahgunaan AI, agar masyarakat dapat lebih waspada terhadap ancaman yang berkembang.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, penting bagi seluruh pihak untuk tetap waspada dan beradaptasi dengan tantangan yang muncul. Europol menegaskan bahwa tanpa langkah-langkah pencegahan yang tepat, AI bisa menjadi alat yang lebih banyak digunakan oleh kelompok kriminal dibandingkan oleh mereka yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Topik Menarik