Potret Kehidupan Masyarakat Hiroshima-Nagasaki sebelum Dijatuhi Bom Atom oleh Amerika

Potret Kehidupan Masyarakat Hiroshima-Nagasaki sebelum Dijatuhi Bom Atom oleh Amerika

Teknologi | sindonews | Sabtu, 2 November 2024 - 08:36
share

Hiroshima dan Nagasaki menjadi dua wilayah di Jepang yang menjadi target bom atom dari Amerika Serikat ketika Perang Dunia II berlangsung. Pengeboman di dua wilayah itu terjadi pada tanggal 6 Agustus 1945 – 9 Agustus 1945.

Penghancuran dua kota di Jepang itu telah menewaskan lebih dari 100.000 orang. Tujuan dari AS adalah mempercepat penyerahan diri Jepang, mengakhiri Perang Dunia II, dan menghindari jatuhnya korban lebih lanjut dari pihak Sekutu.

Selain itu, AS juga ingin menunjukkan kepada dunia khususnya Uni Soviet terkait teknologi baru yang mereka miliki. Pada akhirnya Jepang memang langsung menyerah tanpa syarat terhadap Sekutu.

Potret Kehidupan Masyarakat Hiroshima Sebelum Bom Atom

Dalam potret kehidupan masyarakat di Hiroshima sebelum pengeboman terjadi, terlihat jika kota tersebut adalah kota yang ramai. Namun setelah bom atom dijatuhkan, hanya tersisa puing-puing saja.

Pada tanggal 6 Agustus 1945, pukul 8:15 pagi, awak pesawat pengebom B-29 Enola Gay menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima. Wilayah ini dikenal sebagai pusat regional yang ramai dan merupakan pusat komunikasi militer, depot penyimpanan, dan area pengumpulan pasukan.

Bom atom yang diberi nama "Little Boy" itu meledak dengan perkiraan 15.000 ton TNT, menghancurkan lima mil persegi atau sekitar 12,9 kilometer persegi kota, dan dan secara langsung menewaskan sekitar 70.000 orang.

Hingga pada akhir tahun 1945, dilaporkan jika jumlah orang yang meninggal akibat cedera dan terkena radiasi telah meningkat menjadi lebih dari 100.000 orang.

Potret Kehidupan Masyarakat Nagasaki Sebelum Bom Atom

Tiga hari setelah hancurnya Hiroshima, pesawat pengebom Amerika lainnya menjatuhkan muatannya di atas Nagasaki, yang berada di barat daya Hiroshima pada pukul 11:02 pagi.

Sebenarnya Nagasaki bukanlah lokasi yang awalnya dimaksud untuk menjadi tempat penjatuhan bom atom. Awalnya para militer AS menargetkan Kokura, namun ketika akan menuju kota tersebut, ada awan tebal yang menutupi mereka.

Akhirnya para kru pesawat memilih untuk menjatuhkan muatannya yang merupakan bom plutonium dengan nama sandi "Fat Man" di kota Nagasaki. Bom itu memiliki hampir 10.000 pon dan dibuat untuk menghasilkan ledakan berkekuatan 22 kiloton.

Kekuatan destruktifnya menyapu bersih sekitar 30 persen kota. Sekitar 60.000 hingga 80.000 orang tewas di Nagasaki, baik akibat paparan langsung maupun efek samping radiasi jangka panjang.

Itulah potret kehidupan masyarakat Hiroshima-Nagasaki sebelum dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat. Penderitaan tentu datang dari warga sipil yang menjadi korban perang dalamsituasiini.

Topik Menarik