Hasil Riset Terbaru, Ilmuwan: Tembakau Ubah Tulang Manusia

Hasil Riset Terbaru, Ilmuwan: Tembakau Ubah Tulang Manusia

Teknologi | sindonews | Minggu, 20 Oktober 2024 - 08:57
share

Para ahli telah lama memperingatkan tentang bahaya merokok, dengan menyatakan bahwa merokok merupakan bahaya kesehatan yang besar.

BACA JUGA - Industri Tembakau Nasional Harus Dilindungi

Kini, tim arkeolog telah mengungkapkan bahwa tembakau dapat bertahan di tulang perokok selama berabad-abad setelah kematian mereka.

Temuan ini dibuat oleh para peneliti dari Universitas Leicester. Mereka meneliti sisa-sisa jasad manusia yang dikubur di Inggris antara abad ke-12 dan ke-19 dan menyadari bahwa tembakau memiliki dampak yang besar pada tulang mereka.

Mereka juga menemukan bahwa tembakau dikaitkan dengan kondisi yang berhubungan dengan tulang, seperti peningkatan risiko patah tulang.

Penelitian yang diterbitkan dalam Science Advances mencatat bahwa diperkenalkannya tembakau di Eropa Barat 500 tahun lalu menyebabkan perubahan signifikan dalam struktur rangka manusia.

Para ilmuwan telah lama mengandalkan bukti gigi untuk mengidentifikasi apakah seseorang adalah perokok atau bukan perokok. Namun, ketika gigi hilang, metode tersebut menjadi tidak efektif.

Dalam studi baru, para peneliti memeriksa 323 tulang kortikal, lapisan luar padat yang memberikan kekuatan pada tulang, dari mereka yang diketahui sebagai pengguna tembakau dan orang lain yang riwayat merokoknya tidak diketahui.

Mereka menganalisis komposisi molekuler tulang dan menemukan 45 fitur molekuler berbeda pada tulang perokok dan bukan perokok.

Salah satu penulis penelitian tersebut, Dr. Sarah Inskip, mengatakan, "Penelitian kami menunjukkan perbedaan signifikan pada fitur molekuler tulang dari mereka yang pernah mengonsumsi tembakau dan yang tidak. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan tembakau memengaruhi struktur kerangka kita."

"Konsumsi tembakau meninggalkan catatan metabolisme pada tulang manusia yang cukup unik untuk mengidentifikasi penggunaannya pada individu dengan konsumsi tembakau yang tidak diketahui," penulis menyatakan dalam penelitian tersebut.

Mereka menekankan bahwa "sisa-sisa kerangka manusia arkeologis" dapat menawarkan "bukti langsung" untuk mempelajari "kondisi patologis dan kesehatan" di masa lalu, termasuk penyakit yang terkait dengan penggunaan tembakau.

Para peneliti mengatakan mereka kini tengah mencoba memahami bagaimana perbedaan ini muncul. Hal ini dapat membantu para ahli mempelajari bagaimana penggunaan tembakau merupakan "faktor risiko untuk gangguan muskuloskeletal dan gigi tertentu."

Merokok diketahui dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, selain stroke dan penyakit jantung. Terkait kondisi yang berhubungan dengan tulang, merokok dapat menyebabkan kepadatan tulang rendah, peningkatan risiko patah tulang, dan periodontitis.

Topik Menarik