RI Dibanjiri Impor Mainan dari China, Ini Kata Kemenperin
IDXChannel - Produk mainan asal China membanjiri pasar Indonesia, hal tersebut diakui Kementerian Perindustrian. Bahkan impor mainan ini terus meningkat setiap tahunnya.
Direktur Industri Aneka dan Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Kementerian Perindustrian Ni Nyoman Ambareny mengatakan saat ini memang pasar dalam negeri dibanjiri oleh mainan impor. Bahkan jumlahnya meningkat setiap tahunnya.
Ambareny mengungkapkan pada tahun 2020 impor mainan anak nilainya mencapai USD48,6 juta, tahun 2021 meningkat jadi USD58,1 juta, dan tahun 2022 angkanya USD54,7 juta. Namun demikian, nilai tersebut masih jauh lebih kecil dibandingkan nilai ekspor mainan anak kecil.
"Angka ini (impor) jauh lebih kecil dari angka ekspor mainan anak yang mencapai pada tahun 2020 - 2022 yang meningkatkan terus, tahun 2020 USD343,3 juta, tahun 2021 USD416,3 juta, dan tahun 2022 USD482,4 juta," kata Ambareny dalam konferensi pers rilis survey Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Februari 2023, Selasa (28/2/2023).
Lebih lanjut, Ambareny menjelaskan ada 5 negara asal impor untuk mainan anak, China mendominasi dengan 83 persen, Malaysia 9 persen, Vietnam 4 persen, Netherlands dan Thailand 1 persen dan lainnya 2 persen.
Menurutnya impor tersebut mayoritas adalah bahan baku dan dirakit oleh industri di dalam negeri, bukan berbentuk barang jadi. Hal itu dikarenakan dua hal, pertama harga yang lebih murah, dan bisa dibeli dengan jumlah yang relatif kecil.
"Meningkatnya angka impor ini memang kompenenya masih impor, terbanyak dari Tiongkok, memang lebih murah harga sparepartnya dari Tiongkok," kata Ambareny.
Menurutnya, diperlukan investor yang bisa memproduksi bahan baku mainan di dalam negeri untuk menekan jumlah impor maianan anak. "Alasan mereka impor juga alasannya karena belum ada di produk di dalam negeri, ini perlu menarik investor di dalam negeri," tandasnya. ( RRD )