Warga Sukapura Tasikmalaya Ubah Lahan Terbengkalai dan Limbah Plastik Jadi Lahan Hijau Produktif
TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Pemanfaatan lahan kosong yang sering terbengkalai dapat menjadi solusi kreatif untuk menghasilkan lahan hijau produktif.
Inisiatif ini dicontohkan oleh Herman Pemana, warga Desa Sukapura, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, yang mengubah lahan tidur di daerahnya menjadi area pertanian produktif.
Selama dua tahun terakhir, Herman dengan tekun mengubah lahan miring yang dulunya tidak terpakai menjadi lahan produktif dengan menanam berbagai sayuran dan buah.
Dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai media tanam, Herman mengembangkan metode pertanian yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mendukung pertumbuhan tanaman secara maksimal.
Pot-pot plastik bekas tersebut disusun rapi di atas tanah yang sudah diratakan, menciptakan ruang hijau baru di kawasan tersebut.
“Awalnya saya kerjakan sendiri, dan hampir dua tahun saya mengembangkan potensi pertanian di lahan sekitar sini,” ungkap Herman kepada iNewsTasikmalaya, Kamis (31/10/2024).
Pelarian DPO Korupsi Proyek Jalan Rp3,8 Miliar Berakhir, Kejari Jombang Tangkap Buron di Surabaya
Inovasi Herman muncul dari banyaknya lahan tidak produktif di sekitarnya, dan dia memutuskan untuk mencoba mengubah lahan tersebut menjadi area pertanian yang bermanfaat.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Herman tetap konsisten dalam mengelola lahan tersebut hingga kini menjadi contoh sukses di bidang pertanian lokal.
“Alhamdulillah, dengan dukungan istri dan keluarga, lahan ini sekarang sudah produktif ditanami sayuran dan buah,” kata Herman.
Lahan seluas satu hektare yang dulunya miring dan tandus ini kini ditanami berbagai tanaman, seperti pohon pepaya dan cabai rawit, berkat kepercayaan pemilik lahan yang diberikan kepada Herman.
“Pak Ade memberikan saya kepercayaan untuk menggarap tanah ini, dan saya mengubahnya menjadi lahan pertanian produktif,” tambahnya.
Inisiatif Herman kini menginspirasi banyak petani lain untuk mengikuti jejaknya. Ia juga terus mengembangkan metodenya dengan menggunakan limbah plastik dari bekas kemasan minuman dan karung sebagai wadah tanam.
Wadah-wadah ini ditempatkan di atas tanah yang telah digemburkan, memungkinkan akar tanaman untuk tumbuh optimal dan nutrisi tersebar lebih merata.
Herman berencana mengembangkan inovasi pertanian ini lebih lanjut, termasuk pembuatan pupuk organik dan infrastruktur pendukung.
“Ke depannya, saya berencana membuat akses jalan sederhana agar memudahkan ke lokasi. Harapannya, akan ada program pelatihan dan dukungan infrastruktur dari pemerintah,” tutupnya.