Kembali Suburkan Tanah Pasca-kebakaran, Pupuk JSH Hadirkan Terobosan Baru
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Kebakaran hutan yang terjadi di Los Angeles, California, baru-baru ini telah meluluhlantakkan lebih dari 12.000 bangunan dan menghanguskan sekitar 40.000 hektar tanah. Tragedi ini tidak hanya menimbulkan kerugian material yang sangat besar, tetapi juga membawa dampak jangka panjang bagi ekosistem dan kesehatan masyarakat. Hingga 16 Januari 2025, kebakaran ini telah merenggut nyawa 27 orang. Asap tebal yang menyelimuti kawasan ini juga menyebabkan masalah pernapasan dan mengurangi jarak pandang, menambah penderitaan bagi warga yang terdampak.
Luas kebakaran yang hampir tiga kali ukuran Pulau Manhattan ini mempengaruhi kualitas udara dan kesehatan tanah di wilayah tersebut. Salah satu dampak signifikan adalah perubahan fisika dan kimia tanah yang terbakar, yang dapat mempengaruhi kesuburan tanah dalam jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa kebakaran hutan dapat meningkatkan kerapatan tanah, mengurangi porositas, serta memperburuk kondisi kimia tanah dengan menurunnya pH dan ketersediaan unsur hara penting bagi pertanian.
Selain merusak habitat alami dan menyebabkan hilangnya mikroorganisme penting seperti bakteri dan cacing tanah, kebakaran hutan juga mengganggu kesuburan tanah. Banyak unsur hara yang terkumpul di permukaan tanah dan mudah terbawa air hujan, menyebabkan erosi dan pencucian yang memperburuk kualitas tanah.
Menurut Jonatha Sofjan Hidajat, seorang ahli lingkungan dan pertanian, kondisi ini akan mengarah pada pengurangan kesuburan tanah, menjadikannya tidak layak untuk pertanian dalam jangka waktu yang lama. Sofjan menambahkan bahwa kebakaran yang melanda Los Angeles mengakibatkan pencemaran tanah yang sangat parah. Tanah yang terbakar tidak hanya kehilangan unsur hara, tetapi juga mengalami penurunan kapasitasnya untuk menyimpan air, meningkatkan risiko kekeringan sebagai bencana lanjutan.
Ikhwal permasalahan tersebut, Sofjan Hidajat, yang dikenal sebagai Presiden Komisaris Sido Muncul, memperkenalkan Pupuk JSH, sebuah inovasi yang dapat membantu memadamkan kebakaran dan mengembalikan kesuburan tanah yang terpanggang. Pupuk JSH, yang dihasilkan dari bahan-bahan alami dengan sifat alkali, tidak hanya berguna untuk memadamkan api, tetapi juga mampu mendinginkan tanah yang terbakar dalam waktu cepat.
Sofjan menjelaskan bahwa Pupuk JSH telah diuji coba di laboratorium dan terbukti tidak mudah terbakar. Selain itu, pupuk ini dapat membantu mengembalikan unsur hara yang hilang setelah kebakaran dan memperbaiki kualitas fisik tanah yang rusak.
"Pupuk ini bisa memulihkan tanah yang terbakar dan meningkatkan kegemburannya dalam waktu singkat," kata Sofjan di Jakarta, baru-baru ini.
Pupuk JSH dapat disebarkan langsung di tanah dalam bentuk bubuk atau dilarutkan dalam air, memberikan solusi praktis untuk rehabilitasi tanah pasca kebakaran.
Berbeda dengan pupuk kimia yang sering digunakan untuk memadamkan api, seperti pupuk kimia berwarna merah yang digunakan di Amerika, Pupuk JSH tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi flora, fauna, atau kualitas tanah. Pupuk kimia dapat meracuni tanah dan ekosistem, sementara Pupuk JSH justru mengembalikan kesuburan tanah dengan bahan dasar alkali yang bersifat basa kuat, namun aman bagi lingkungan.
Sofjan menjelaskan bahwa dalam percobaan yang dilakukan timnya, tanah yang diberi Pupuk JSH menunjukkan peningkatan kualitas yang signifikan, termasuk tingkat kegemburan yang lebih tinggi dibandingkan tanah yang tidak diberi pupuk ini. Pupuk JSH bekerja dengan cara menyerap panas dari tanah yang terbakar dan memulihkan keseimbangan kimia tanah, menjadikannya lebih subur untuk pertanian dalam waktu yang lebih singkat.
Pupuk JSH menjadi solusi inovatif yang dapat membantu memulihkan tanah yang rusak akibat kebakaran hutan. Dengan kemampuan untuk mendinginkan tanah dan mengembalikan kesuburan, Pupuk JSH berpotensi menjadi alat yang sangat berguna dalam mengatasi dampak kebakaran besar, seperti yang terjadi di Los Angeles.