Cegah Risiko Komplikasi Diabetes dengan Pemantauan Glukosa Mandiri

Cegah Risiko Komplikasi Diabetes dengan Pemantauan Glukosa Mandiri

Ekonomi | tangsel.inews.id | Minggu, 17 November 2024 - 20:30
share

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Diabetes kini menjadi salah satu penyakit kronis dengan tingkat kematian tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah penderita diabetes diperkirakan akan meningkat hingga 28,5 juta orang pada tahun 2045. Sayangnya, menurut International Diabetes Federation (IDF), sebanyak 74 persen penderita diabetes di Indonesia belum terdiagnosis. Oleh karena itu, edukasi masyarakat tentang diabetes, deteksi dini, dan manajemen diabetes secara proaktif menjadi sangat penting, termasuk pemantauan glukosa mandiri.

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Diabetes

Perwakilan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, dr. Tiersa Vera Junita, menjelaskan bahwa pemerintah terus mengupayakan peningkatan layanan kesehatan melalui program transformasi kesehatan. Salah satu prioritasnya adalah mendukung layanan primer untuk diabetes dengan promosi kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan pengendalian diabetes.

“Kami juga mengedepankan program deteksi dini yang dapat dilakukan melalui Posyandu dan Puskesmas. Kami mendorong masyarakat usia 15 tahun ke atas untuk melakukan deteksi dini minimal satu kali setahun, sementara pasien diabetes dapat melakukan kontrol rutin setiap bulan,” ujarnya saat menghadiri acara Roche World Diabetes Day di kawasan CFD, Jakarta, Minggu (17/11/2023).

Pola Hidup Sehat dan Pemantauan Glukosa Mandiri

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Endokrinologi, Metabolisme, dan Diabetes, dr. Aris Wibudi, menegaskan bahwa tingginya prevalensi diabetes di Indonesia disebabkan oleh minimnya pengetahuan masyarakat, pola hidup yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik.

“Banyak penderita diabetes yang tidak menyadari bahwa mereka telah mengidap diabetes, sehingga risiko komplikasi menjadi lebih tinggi. Pemantauan glukosa darah secara mandiri sangat penting untuk mencegah komplikasi, asalkan diimbangi dengan pola hidup sehat seperti rutin berolahraga,” jelasnya.

 

Menurut dr. Aris, kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat memicu berbagai komplikasi, mulai dari gangguan pada pembuluh darah hingga penyakit kronis lainnya. Deteksi dini dianggap sebagai langkah ideal untuk memberikan penanganan cepat dan tepat, sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan.

Dukungan dari Pihak Swasta

Lee Poh Seng, Direktur Diagnostics Division PT Roche Indonesia, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung upaya peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, termasuk dalam hal pemantauan glukosa mandiri.

“Pemantauan glukosa mandiri sangat penting untuk membantu individu mengelola diabetes secara proaktif. Peringatan Hari Diabetes Sedunia ini menjadi momentum bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran, edukasi, dan solidaritas terhadap mereka yang hidup dengan diabetes,” ungkapnya.

Dengan edukasi yang lebih luas, deteksi dini, dan penerapan pola hidup sehat, risiko komplikasi diabetes dapat ditekan. Pemerintah dan berbagai pihak berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan, terutama melalui pemantauan glukosa secara mandiri sebagai bagian dari manajemen diabetes yang efektif.

Topik Menarik