YLKI Dorong Masyarakat Pilih AC Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

YLKI Dorong Masyarakat Pilih AC Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

Ekonomi | tangsel.inews.id | Sabtu, 29 Juni 2024 - 12:11
share

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengimbau masyarakat atau konsumen agar lebih selektif dalam penggunaan dan memilih pendingin udara (Air Conditioner/AC).

Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyampaikan, penggunaan AC memiliki dampak terhadap lingkungan karena boros energi listrik, dan menjadi produk yang banyak meninggalkan jejak karbon (carbon footprint). Sehingga, dia mengimbau masyarakat untuk mempertimbangkan pemilihan AC berlabel hemat energi serta ramah lingkungan. 

"Peran konsumen sangat penting dalam hal ini. Konsumen perlu memperhatikan suhu awal saat menyalakan AC, jangan terlalu rendah, agar tidak boros energi, dan menjaga dampak negatif terhadap lingkungan," kata Tulus diskusi daring bertajuk "Sinergitas Sektor Transportasi dan Sektor Energi untuk Mewujudkan Kualitas Udara Bersih", Kamis (27/6/2024).

Berdasarkan hasil survei, diketahui rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk membeli AC, responden tertinggi berada pada rentang harga Rp2.000.000-Rp4.000.000 yaitu sebesar 74, dan kedua ada pada harga lebih dari Rp4.000.000. Ditemukan pula responden yang membeli AC dengan harga kurang dari Rp2.000.000, yaitu sebesar 6. 

Sementara, untuk merk AC yang paling banyak digunakan berdasarkan hasil survei adalah merk Sharp sebanyak 24 orang, kemudian LG 9 orang, dan paling rendah ada pada merk Electrolux dan toshiba masing-masing satu orang.

 

Diketahui pula bahwa masih sedikit sekali responden yang memiliki AC dengan label tanda hemat energi dalam rumah tangga. Secara rinci, survei juga menunjukkan bahwa 54 persen responden menyadari adanya label hemat energi pada AC, tetapi hanya sedikit yang benar-benar memahami implikasi dan manfaatnya.

Untuk itulah, Tulus mengimbau pelaku usaha agar lebih aktif lagi dalam mempromosikan AC hemat energi. Menurutnya, label AC juga harus dibuat lebih jelas agar konsumen lebih mudah memahaminya.

Sementara kepada pemerintah sebagai regulator, juga diminta lebih proaktif dalam pengawasan di pasaran, agar produk AC yang beredar benar-benar mematuhi aturan. Pasalnya, keberadaan AC sudah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di perkotaan.

Topik Menarik