Bupati Ngawi Ony Ingatkan Pentingnya Tanggul Penahan Banjir di Bengawan Madiun

Bupati Ngawi Ony Ingatkan Pentingnya Tanggul Penahan Banjir di Bengawan Madiun

Terkini | surabaya.inews.id | Kamis, 9 Januari 2025 - 10:30
share

NGAWI, iNEWSSURABAYA.ID - Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, mengingatkan pentingnya keberadaan tanggul penahan banjir di sepanjang Bengawan Madiun yang melintasi kabupaten tersebut.

Menurut Ony, dari total 19 kecamatan di Ngawi, terdapat 5 kecamatan yang dilintasi aliran Bengawan Madiun dan selama ini menjadi langganan banjir saat musim hujan tiba.

Menurutnya, banjir di 5 kecamatan ini sangat berdampak pada pertanian setempat, sehingga pada ujungnya akan berpengaruh pada program ketahanan pangan nasional.

“Ada 5 kecamatan di Ngawi, di mana bila musim penghujan tiba menjadi langganan genangan air atau banjir, yang berdampak pada gagal panen para petani di sana,” kata Ony, Kamis (9/1/2025).

Lima kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Ngawi, Pangkur, Geneng, Padas, dan Kwadungan. Menurut Ony, Pemkab Ngawi telah mengusulkan pembangunan tanggul penahan banjir sepanjang 6 kilometer (Km) di sisi aliran Bengawan Madiun yang melintasi wilayah 5 kecamatan tersebut kepada Kementrian Pekerjaan Umum (Kemen-PU).

“Beberapa waktu lalu, kita koordinasi dengan Kemen-PU terkait tanggul penahan banjir tersebut. Ini butuh perhatian khusus, karena bukan hanya soal ketahanan pangan, tapi juga dampak sosial masyarakatnya,” papar Ony.

 

Ditandaskan Ony, selain berkoordinasi dengan Kemen-PU beberapa waktu lalu, ia juga menyampaikan pentingnya tanggul penahan banjir di 5 kecamatan tersebur saat mengikuti Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Pangan 2025 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya,  Selasa (7/1/2025). 

Dalam rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan itu, turut hadir sejumlah menteri/wakil dan kepala badan, serta Pj Gubernur Jatim.

Di antara unsur yang hadir, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes-PDT) serta sejumlah lembaga terkait. 

Dalam rapat tersebut, sambung Ony, ia juga menyampaikan prestasi Ngawi yang menjadi daerah penghasil padi tertinggi nasional tiga tahun berturut-turut.

“Alhamdulillah tiga tahun berturut-turut tingkat produktivitas padi di Kabupaten Ngawi tertinggi nasional. Indeks Pertanaman Padi (IPP) kita mencapai 2,8 yang merupakan terbaik nasional,” ucapnya.

Selain tanggul penahan banjir, sambung Ony, pada rakortas pangan itu ia juga menyinggung soal pentingnya penggunaan Dana Desa untuk pelatihan membuat pupuk secara mandiri bagi para petani.

“Di hadapan Pak Menteri Desa, kami sampaikan terkait Dana Desa untuk pelatihan program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB), di mana dengan PRLB ini petani kita tak menggantungkan pada pupuk kimia bersubsidi,” ujarnya.

Dengan PRLB, petani di Ngawi mengurangi penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organik yang bisa dibikin secara mandiri oleh para petani di wilayah setempat.

“Terkait permasalahan pupuk, alhamdulillah tak ada persoalan serius di Ngawi. Kita menanganinya dengan kemandirian (petani di desa) untuk membuat pupuk mandiri setelah mengikuti pelatihan PRLB,” ucapnya. 

Diketahui, dalam Rakortas Ketahanan Pangan 2025 tersebut menyoroti sejumlah target ambisius yang telah ditetapkan pemerintah untuk tahun 2025. 

Antara lain adalah komitmen untuk tidak mengimpor beras, gula konsumsi, jagung untuk pakan ternak, maupun garam konsumsi pada tahun 2025.

“Berapapun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah,” kata Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. 

Sementara, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa target tanam padi Jawa Timur tahun 2025 seluas 2,75 juta hektar dengan kebutuhan benih sebesar 68.719 ton. 

Kata dia, Jatim mendapat alokasi pupuk bersubsidi terbesar di Indonesia tahun ini, yakni sebesar 1,88 juta ton, yang terdiri dari Urea 940.258 ton, NPK 783.424 ton, NPK Kakao 824 ton dan organik 157.769 ton. 

Topik Menarik