Pelaku Penipuan Casting Iklan Palsu Berhasil Dibekuk, Terbongkar Ganti Baju di Apartemen Surabaya
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Jawa Timur (Jatim) menangkap dua terduga pelaku penipuan casting iklan palsu sekaligus penyebar konten tidak senonoh korban GN dan sejumlah korban lainnya pada Rabu (18/12/2024) malam di Surabaya.
Kasubdit II Ditressiber Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon membenarkan penangkapan kedua pelaku tersebut. Saat ini keduanya masih dalam pemeriksaan. "Penyidik masih melakukan pendalaman (pemeriksaan) atas peran dan keterliban kedua terduga pelaku ini,” ujarnya, Kamis s(19/12/2024)
Sebelumnya, seorang di Surabaya, GN (29) menjadi korban penipuan casting iklan palsu. Ini setelah video GN ganti baju di sebuah apartemen di Surabaya Barat tersebar di media sosial. Kejadian bermula di tahun 2017.
Saat itu, GN mendapat tawaran untuk mengikuti casting iklan makanan ringan (snack) dari sebuah perusahaan ternama. GN kemudian diundang datang ke gudang di daerah Gresik untuk pengambilan foto.
Selang beberapa hari, karena dinyatakan lolos, GN dihubungi pelaku untuk mengikuti proses selanjutnya. GN lalu datang ke salah satu apartemen di Surabaya Barat. Saat itu GN berangkat bersama tiga temannya ke apartemen tersebut. Kebetulan korban dan temannya hendak ke mal di Surabaya Barat.
Setibanya di sebuah kamar, GN disuruh mengisi buku daftar hadir oleh pelaku. Saat mengisi daftar hadir itu, GN melihat ada banyak daftar nama perempuan lainnya. GN sempat bertanya ke pelaku terkait keberadaan nama-nama tersebut. Namun pelaku bilang mereka sudah pulang.
GN lantas disuruh untuk ganti baju oleh pelaku. Ada dua baju yang disiapkan oleh pelaku. Baju pertama adalah dress pendek berwarna hitam dan dress kedua adalah dress bunga bunga warna pink oranye. GN memilih dress kedua. Kemudian GN disuruh untuk masuk ke dalam kamar dan mulai ganti baju.
"Di atas lemari kecil saya melihat ada handycam yang lensa nya mengarah ke saya. Namun saya tidak mengecek apakah handycam itu menyala atau tidak," kata GN, Rabu (18/12/2024).
Tanpa berpikir lama, GN melempar baju ke arah handycam tersebut. GN bergegas keluar kamar untuk pindah ke kamar mandi yang letaknya bersebelahan dengan kamar. Saat masuk ke kamar mandi, GN ganti baju tanpa mengecek lagi apakah ada kamera tersembunyi atau tidak.
Setelah itu GN menghubungi teman-temannya di lobby apartemen itu untuk naik ke unit kamar dan menemaninya. Sebab, saat itu GN merasa ada yang yang aneh.
Saat temannya datang, GN sudah berada di ruang tamu sedang dibriefing oleh pelaku untuk melakukan adegan aneh dan tidak senonoh. Seperti menungging dan membelakangi kamera.
Bahkan, GN juga sempat dibawa ke balkon untuk melakukan adegan ngemut permen seakan permen itu adalah produk yang sedang di casting-kan. Setelah itu dia juga disuruh bersuara seperti “hmm enak” dan lain sebagainya.
Usai adegan di balkon GN langsung bergegas pamit pulang. Namun sebelum itu dia ganti baju terlebih dahulu di kamar mandi dan ditemani seorang temannya. GN lalu bergegas turun dan pelaku tidak lagi menyuruh melakukan adegan lainnya.
GN menyebut ada korban lain yang diajak ke kolam renang dengan menggunakan baju renang. Bahkan korban tersebut diminta melakukan adegan yang sama seperti yang dilakukannya.
GN mengaku awalnya ingin menyimpan pengalaman itu hanya untuk dirinya. Namun Pada 11 Desember 2024, GN dihubungi korban lain melalui Instagram yang mengabarkan bahwa video casting GN tersebar di grup Telegram.
Video itu menampilkan GN memegang papan nama dengan identitas lengkap, seperti nama dan umur. GN mengungkapkan, sudah ada enam perempuan lainnya yang menjadi korban dengan modus yang sama. Ia menduga masih ada korban lain yang belum diketahui.
“Kami sudah membuat grup untuk saling berbagi informasi,” ungkap GN.
GN berharap pihak berwenang segera menangkap pelaku dan memprosesnya secara hukum agar tidak ada lagi korban lain yang mengalami hal serupa. GN juga meminta agar aparat kepolisian dapat segera menindaklanjuti kasus ini.
“Saya ingin pelaku ditangkap supaya tidak ada perempuan lain yang jadi korban,” ujarnya.