Bahaya Memberikan HP ke Anak Kecil, 4 Alasan yang Harus Anda Ketahui

Bahaya Memberikan HP ke Anak Kecil, 4 Alasan yang Harus Anda Ketahui

Terkini | surabaya.inews.id | Kamis, 21 November 2024 - 09:30
share

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Fenomena orang tua yang memberikan dan membiasakan anak menggunakan gawai sejak dini untuk meredakan tangis atau tantrum telah menjadi pemandangan umum. Namun, di balik kesenangan sesaat, terdapat dampak negatif yang mengintai tumbuh kembang anak.

Menurut Tania, Konselor Sekolah Cikal Surabaya, bahwa memberikan HP ke anak kecil sejak dini bisa berdampak negatif pada perkembangan mereka. Ia mengingatkan pentingnya peran orangtua dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

1. Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Anak

Penggunaan gawai berlebihan dan kurangnya aktivitas motorik dapat menurunkan kemampuan kognitif anak. "Kemampuan anak mengolah kosa kata, mengolah informasi, dan mengelola stimulus akan berkurang. Gawai umumnya hanya memberikan paparan audio visual, sehingga kemampuan motorik anak kurang terlatih," jelas Tania.

2. Menyebabkan Speech Delay pada Anak

Paparan gawai berlebihan dapat menyebabkan speech delay atau keterlambatan berbicara. Hal ini akan mempengaruhi potensi komunikasi anak dalam keseharian. 

"Gawai dapat membuat anak kebingungan berbicara karena perbedaan bahasa yang digunakan sehari-hari oleh ibu dan bahasa yang anak dengar dari gawai. Anak akan cenderung bingung mengekspresikan keinginannya dan lebih memilih diam, kemudian menggunakan isyarat untuk menunjukkan apa yang diinginkan," tambah Tania.

3. Membuat Anak Kurang Empati

Penggunaan gawai berlebihan mengurangi interaksi anak dengan dunia luar, sehingga kemampuan mereka memahami dan merespon emosi orang lain pun berkurang. 

"Saat bermain gawai, anak jarang berinteraksi dengan manusia di dunia nyata. Mereka memvalidasi emosi berdasarkan sudut pandang mereka sendiri. Kondisi ini membuat anak sulit berempati terhadap situasi orang lain," ungkap Tania.

4. Membuat Anak Menyukai Hal Instan

Kebiasaan instan yang ditawarkan gawai, seperti mereset game setelah kalah atau mempercepat video, membuat anak sulit memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan cenderung kurang sabar, serta tidak menghargai proses. 

"Selama menggunakan gawai, banyak sekali hal-hal instan yang ditawarkan. Hal ini akan membuat anak sulit memahami konsekuensi terkait tindakannya karena merasa bahwa kalau sudah reset ya sudah tidak terjadi apa-apa. Padahal di dunia nyata, apapun yang kita lakukan dapat membekas dan berimbas ke orang lain," imbuhnya.

Membiasakan anak menggunakan gawai sejak dini memiliki dampak negatif hp yang serius terhadap perkembangan kognitif, kemampuan berbicara, empati, dan kesabaran anak. 

Orang tua perlu bijak dalam memberikan gawai kepada anak dan lebih fokus pada interaksi langsung, permainan fisik, dan aktivitas yang merangsang perkembangan anak secara holistik.

Topik Menarik