Sumrambah Diroasting Habis-habisan Komika Jombang, Begini Responnya

Sumrambah Diroasting Habis-habisan Komika Jombang, Begini Responnya

Terkini | surabaya.inews.id | Rabu, 13 November 2024 - 12:10
share

JOMBANG, iNewsSurabaya.id  - Tak semua tokoh bersedia diroasting, namun tidak bagi pasangan calon Wakil Bupati Jombang nomor urut 1 Sumrambah. Ia justru santai dan terhibur sembari tebar senyum meski diroasting habis-habisan para komika asal Jombang, Selasa (12/11/2024) malam.

Roasting, sebuah ekspresi yang populer di kalangan komedian stand up, mengandung unsur olokan kepada seseorang, tapi dibalut nuansa humor. Roasting dilakukan untuk menghibur, dengan persetujuan bersama sehingga tidak menyinggung pihak yang diroasting.

Pantauan iNews, Sumrambah mengenakan peci dan kemeja hitam, tampak duduk santai di panggung acara komunitas Stand Up Indo Jombang. Sesekali Sumrambah menghisap rokok sambil tertawa lepas mendengarkan para komika yang bergantian ‘memasak’ tanpa basa basi.

Berbagai hal yang berkaitan dengan Sumrambah digoreng habis para komika dengan kreatif hingga memunculkan gelak tawa puluhan penonton yang hadir di sebuah kafe di Jombang, itu.

Ada beberapa komika muda yang dengan gagah berani menggilir Sumrambah jadi bahan lelucon. Di antaranya Yuda, Fajri, dan Farizal. Mereka stand up comedy yang terkenal memiliki lidah pedas.

Para komika itu menguliti habis mulai dari follower Sumrambah di instagram, kehidupannya hingga maju lagi menjadi calon wakil bupati melanjutkan kepemimpinan mendampingi cabup Mundjidah.

Misalnya, Farizal mengungkapkan jika Sumrambah maju cawabup dengan modal nekat. Itu Farizal ketahui dari laporan harta kekayaan di LHKPN dan laporan dana kampanye yang jauh lebih besar dari paslon lain.

 

Harta kekayaan cabup Mundjidah yang dilaporkan tercatat Rp12,3 miliar. Sementara Sumrambah yang dilaporkan Rp3.094.024.700. Jika ditotal keduanya Rp 15 miliar. Itu berbanding jauh dengan paslon lain yang ditotal hampir mencapai Rp60 miliar. 

"Ini gak sebanding, Pak Sumrambah ini modal nekat ya," ungkap Farizal disambut tawa lepas anak-anak muda yang menontonnya.

Selain itu, Farizal melanjutkan, dana kampanye yang dilaporkan juga jauh lebih besar dari Paslon lain. Paslon nomor urut 1 Mundjidah dan Sumrambah hanya Rp600 jutaan. Sedangkan Paslon nomor urut 2 Warsubi-Salman mencapai Rp2,7 miliar.

"Paslon lain menghadirkan Denny Caknan, NDX dan lainnya, lah Paslon ini cuma kita kita (komika)," kata Farizal membuat gelak tawa dan aplaus meriah di area kafe yang dipadati puluhan pengunjung.

Pada kesempatan itu, komika lain juga mengkritik Pemerintah Jombang era kepemimpinan Mundjidah-Sumrambah. Mereka berhasil mengurai kepadatan arus dan mempercantik alun-alun dengan cara memindahkan para pedagang ke Jl Dokter Soetomo.

"Alun-alun tidak macet, tapi di depan SMA 3 (Jl Dr Soetomo) macet total. Di sana itu kawasan sekolah, anak-anak pas pulang sore usai ekstra kulikuler menyenggol sosis (dagangan PKL) terus kena bumvu," ucapnya yang kembali membuat ngakak semua orang.

Kendati demikian, diakui juga era Mundjidah-Sumrambah banyak mendapat penghargaan MURI, namun tidak semuanya penghargaan itu menarik. Seperti penghargaan terbanyak memakai kopyah dan sarung, terbanyak makan ikan, dan terbanyak memakan nasi kikil.

Meski dikuliti habis, respons Sumrambah tak tampak ada rasa marah dan getir. Malahan dia terbawa suasana senang karena kritik yang disampaikan lewat lelucon memberikan hiburan dan masukan.

Acara itu bukan sebagai ajang menghakimi peserta, tapi sebagai cara untuk pengayaan pengetahuan. Baru pertama di Jombang, ada calon kepala daerah yang berani tampil menjadi peserta roasting. Hanya Sumrambah yang awal menjalaninya.

Sumrambah mengungkapkan roasting para komika terhadap dirinya sangat luar biasa. Menurut dia, tidak semua orang kuat menahan Roasting tersebut. "Ini paling tidak belajar untuk mendengarkan meski itu pahit. Meskipun itu sakit tapi harus dibiasakan oleh teman-teman terutama pemerintahan. Karena pemerintahan selama ini kurang berani mendengarkan suara rakyat," ungkapnya.

Ia mengatakan, pembelajaran mendengarkan itu jauh lebih sulit daripada menjawab sesuatu. Kalau mau pemerintahan itu baik, berani belajar untuk mendengarkan. "Mendengarkan suara rakyat tidak semua mengenakkan, tetapi kadang itu masukan menjadi lebih baik," katanya.

Cawabup nomor urut 1 pada Pilkada Jombang 2024 ini juga menyampaikan terima kasih atas kritikan kepada dirinya maupun pemerintahannya saat itu. Sumrambah memastikan adanya kekurangan akan dilakukan perbaikan pada periode kedua.

"Sampaikan ke teman-teman bahwa itu kekurangan pemerintahan dan harus diperbaiki untuk ke depan. Jadi gak mengada -ada, semisal kayak SMA 3 Jl dokter Soetomo tp itu kan hanya untuk sementara, tapi pasti ada penggantinya tempat lain sehìngga tidak mengganggu aktivitas anak-anak sekolah," ujar adik kandung anggota DPR-RI Sadarestuwati ini.

Topik Menarik