Tragis, Santri Asal Bali Dikeroyok Seniornya hingga Kritis
BANYUWANGI - Seorang santri asal Buleleng, Bali, pada Kamis (2/1/2025) siang masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Blambangan, Banyuwangi. Santri usia 14 tahun ini dalam keadaan koma setelah dikeroyok sekelompok seniornya di Pondok Pesantren Abror Al-Robbaniyin Banyuwangi.
Kedua orangtua santri berinisial AR itu tak kuasa melihat penderitaan anaknya, sambil duduk di ruang ICU RSUD Blambangan. Keduanya terlihat mendoakan buah hatinya yang dalam kondisi mengenaskan.
Mereka tak menyangka, keputusan mengirim putranya yang belum setahun di Pondok Pesantren Abror Al-Robbaniyin, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi untuk menuntut ilmu justru menjadi petaka di awal tahun 2025.
Koordinator Pelayanan Publik RSUD Blambangan, Dokter Ayyup Erdianto mengungkapkan, saat tiba di rumah sakit, kondisi AR sudah tak berdaya. Pertolongan pertama telah dilakukan berupa evakuasi otak melalui tindakan operasi dengan membuka batok kepala agar ada ruang bagi otak yang mengalami pembengkakan dan pendarahan.
Sejumlah peralatan dipasang pada tubuh AR mulai dari ventilator hingga air warmer blanket karena suhu tubuh AR tinggi.
Sebelumnya, AR dikeroyok enam seniornya di lingkungan Pondok Pesantren Abror Al-Robbaniyin pada 27 Desember 2024 sekitar pukul 22.00 WIB. AR dikeroyok hingga tak sadarkan diri dan dinyatakan koma.
Kapolres Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra Rama mengatakan, keenam pelaku telah diringkus polisi dan ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah HR (17), II (18), MR (19), S (18), WA (15) dan Z (18).