Pemkab Sumba Timur dan INOVASI: Kolaborasi Menuju Pendidikan Dasar Inklusif dan Ramah Iklim

Pemkab Sumba Timur dan INOVASI: Kolaborasi Menuju Pendidikan Dasar Inklusif dan Ramah Iklim

Nasional | sumba.inews.id | Senin, 14 April 2025 - 07:00
share

WAINGAPU, iNewsSumba.id — Pemerintah Kabupaten Sumba Timur bersama Program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) resmi meluncurkan kemitraan fase ketiga, Senin (14/4/2025) pagi tadi di Aula Patuala Ratu Setda Sumba Timur. Peluncuran ini menandai komitmen kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar di wilayah tersebut—bukan hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari aspek inklusivitas dan kesadaran perubahan iklim.

Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali (ULP), secara simbolis membuka program dengan pemukulan gong. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi pembangunan daerah “HUMBA”—Harmonis, Unggul, Mandiri, Berbudaya, dan Adil.

“Kami ingin membangun sistem pendidikan yang tidak hanya tangguh terhadap tantangan zaman, tapi juga adaptif terhadap perubahan iklim,” tegas ULP.

Menurutnya, program INOVASI fase 3 tak sekadar soal literasi dan numerasi, namun juga menyentuh penguatan karakter siswa dan integrasi pendidikan iklim dalam kurikulum sekolah dasar. Tujuan akhirnya adalah menciptakan sistem pendidikan inklusif yang efektif dan dapat diimplementasikan secara nasional pada 2031.

Bupati ULP juga menyampaikan apresiasinya terhadap capaian daerah berdasarkan Rapor Pendidikan 2025. Sumba Timur telah berhasil masuk kategori “Tuntas Muda” dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM), dengan skor 60,11. Namun, ia juga tak menutup mata terhadap tantangan yang masih ada, seperti data yang belum lengkap di sembilan sekolah serta rendahnya capaian di beberapa sekolah lainnya.

“Kita harus fokus pada anak usia 6–12 tahun. Literasi dasar, numerasi, dan karakter adalah pondasi yang harus kita bangun bersama,” lanjutnya.

 

Dukungan juga datang dari Kemendikdasmen yang diwakili Noor Cahyo Kiki D. Ia menyampaikan harapan agar fase ketiga program INOVASI bisa memberikan dampak signifikan terhadap kualitas pendidikan dasar.

Sementara itu, Hironimus Sugi, Provincial Manager INOVASI untuk NTT, menegaskan bahwa pendekatan mereka berbasis bukti dan kontekstual. Bukan dengan membawa kurikulum baru, melainkan memperkuat praktik lokal yang telah terbukti berhasil.

“Peningkatan mutu pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada kolaborasi—dari ruang kelas hingga ruang kebijakan,” jelas Hironimus.


Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali didampingi Hironimus Sugi, Provincial Manager INOVASI untuk NTT pose bersama seluruh peserta Lokakarya - Foto : Prokopim Sumba Timur

INOVASI fase 3 juga menyoroti pentingnya keterlibatan berbagai elemen—pemerintah daerah, sekolah, guru, pengawas, komunitas lokal, hingga orang tua—sebagai satu ekosistem yang saling mendukung demi kualitas belajar anak yang lebih baik.

Acara ini turut dihadiri sejumlah Ketua DPRD Sumba Timur,sejumlah kepala sekolah dan guru fasilitator dari berbagai wilayah di kabupaten tersebut.

Dengan peluncuran fase ketiga ini, Sumba Timur bukan hanya menapaki jalur pendidikan yang berkualitas, tapi juga meletakkan fondasi penting bagi masa depan generasi muda yang sadar lingkungan dan tangguh menghadapi tantangan global.

Topik Menarik