Puluhan Pedagang Asongan Geruduk Kantor Bupati Grobogan, Tuntut Pembayaran Dagangan
GROBOGAN, iNewsSragen.id - Puluhan pedagang asongan mendatangi Kantor Bupati Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (17/11/2024), untuk meminta calon bupati dan calon gubernur Jawa Tengah membeli dagangan mereka yang belum terjual.
Beberapa pedagang bahkan mengaku merugi karena dagangan mereka telah dibagikan secara cuma-cuma oleh tim pendukung saat kampanye di Alun-Alun Purwodadi, namun hingga kini belum dibayar.
Para pedagang nekat menunggu kedatangan mantan Presiden Joko Widodo serta pasangan calon gubernur Ahmad Luthfi dan Taj Yasin (Luthfi-Gus Yasin) di depan Kantor Bupati Grobogan selama berjam-jam.
Namun, Jokowi dan pasangan Luthfi-Gus Yasin tidak kunjung terlihat. Hanya puluhan anggota Satgas Pemuda Pancasila yang berjaga di lokasi untuk mengamankan tim pemenangan pasangan calon nomor urut dua yang sedang beristirahat.
Para pedagang yang sudah lama menunggu akhirnya merasa kecewa setelah mengetahui bahwa Jokowi dan pasangan Luthfi-Gus Yasin tidak hadir di pendopo maupun panggung kampanye.
Wow! Indeks Pembangunan Manusia Kota Depok Tertinggi ke-3 dari 27 Daerah di Jawa Barat Tahun 2023
Mereka pun meninggalkan Grobogan menuju Blora sambil mengejar beberapa anggota tim sukses untuk meminta dagangan mereka dibeli. Pedagang juga meminta pasangan calon bupati Grobogan, Hadi-Sugeng, untuk membantu meringankan beban mereka dengan membeli dagangan yang tersisa.
Banyak pedagang mengaku dirugikan karena dagangan mereka, seperti air mineral, diminta oleh tim pendukung untuk dibagikan kepada peserta kampanye. Mereka dijanjikan pembayaran setelah kegiatan selesai, sehingga tanpa pikir panjang, dagangan tersebut diberikan. Namun, janji pembayaran itu tak kunjung direalisasikan.
Seperti Supriyanto, seorang pedagang es keliling yang telah berjualan sejak pagi. “Dagangan saya habis, tapi sampai sekarang belum dibayar,” keluhnya.
Dalam aksi spontan tersebut, para pedagang hanya meminta penggantian dagangan sebesar Rp100.000 per orang. Namun, upaya mereka sia-sia karena tidak ada pihak yang bersedia memenuhi tuntutan tersebut.
Bahkan, beberapa anggota tim pemenangan pasangan Luthfi-Gus Yasin meninggalkan pendopo dengan pengawalan ketat Satgas Pemuda Pancasila untuk menghindari kejaran pedagang.
Pedagang mengaku hanya mengantongi penghasilan antara Rp100.000 hingga Rp150.000 setelah seharian berjualan. Kecewa dengan situasi ini, mereka akhirnya membubarkan diri dengan perasaan terabaikan oleh calon yang mereka dukung.