Papua Barat Daya Genjot Investasi dan Konektivitas untuk Lompatan Ekonomi
SORONG, iNewsSorong.id - Dalam usianya yang menginjak dua tahun, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya terus berupaya menciptakan pondasi kuat untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, salah satunya dengan memperkuat ekosistem investasi dan konektivitas. Langkah ini diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang signifikan di wilayah tersebut.
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Mohammad Musa’ad, menegaskan pentingnya optimalisasi sumber daya alam dan konektivitas untuk memacu pertumbuhan ekonomi. "Papua Barat Daya memiliki kekayaan alam yang melimpah, mulai dari pertambangan, perikanan, hingga pariwisata. Potensi ini siap dikembangkan melalui berbagai bentuk kerja sama, baik antar pemerintah, dengan sektor swasta, maupun dengan masyarakat," ujar Musa’ad dalam acara Coffee Morning Sharing Session di Sorong, Jumat (1/11/2024).
Menurut Musa’ad, kehadiran infrastruktur strategis seperti bandara, pelabuhan, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong yang terletak di jalur lintas perdagangan internasional Asia Pasifik dan Australia, menjadi faktor pendukung utama untuk menarik minat investor. "Saya berharap melalui forum ini, kita dapat membangun sinergi untuk membuka akses data dan informasi yang kita miliki. Dengan demikian, iklim investasi yang sehat dapat terbentuk di Papua Barat Daya," tambahnya.
Pada tahun 2023, Provinsi Papua Barat Daya berhasil melampaui target investasi dengan mencatatkan nilai investasi sebesar Rp 3,1 triliun, lebih tinggi dari target awal yang sebesar Rp 2,56 triliun. Capaian ini menunjukkan ketertarikan investor terhadap potensi daerah tersebut dan menjadi titik awal yang kuat untuk terus meningkatkan investasi di tahun-tahun mendatang.
Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Papua Barat Daya, Herry Widjasena, menyatakan bahwa upaya pemerintah dalam menarik investasi harus diimbangi dengan sinergi antara pemangku kepentingan. "Provinsi baru seperti Papua Barat Daya memerlukan lompatan transformasi ekonomi yang signifikan. Kami mendorong kolaborasi antara pemerintah kabupaten dan kota untuk mengidentifikasi potensi unggulan di masing-masing daerah," jelasnya.
Herry menambahkan bahwa sinergi ini akan memudahkan DPMPTSP dalam memasarkan potensi daerah di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa negara, seperti Korea, Jepang, dan Jerman, diproyeksikan sebagai mitra potensial dalam forum bisnis yang akan datang. "Kami akan membawa potensi unggulan Papua Barat Daya ke forum internasional, memfasilitasi pertemuan dengan perwakilan konsulat jenderal dari berbagai kedutaan besar," ujarnya.
Selain itu, pemerintah daerah juga fokus pada peningkatan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat. "Jika investasi di Papua Barat Daya naik, dampak ekonominya tentu akan terasa langsung, baik dari segi pertumbuhan lapangan kerja maupun penguatan ekonomi secara menyeluruh," tambah Herry.
Dalam jangka panjang, penguatan konektivitas dan optimalisasi sumber daya alam diharapkan dapat menciptakan efek berantai yang positif bagi perekonomian Papua Barat Daya, menjadikan provinsi ini sebagai pusat jasa dan perdagangan yang kompetitif di kawasan timur Indonesia.