Inspirasi dari Perjalanan Hidup dan Karier Mathius Fakhiri: Dari Pengabdian di Polri Menuju Gubernur

Inspirasi dari Perjalanan Hidup dan Karier Mathius Fakhiri: Dari Pengabdian di Polri Menuju Gubernur

Terkini | sorongraya.inews.id | Kamis, 10 Oktober 2024 - 00:20
share

 

JAYAPURA, iNewsSorong.id – Pemilihan Gubernur Papua 2024 menjadi momen penting bagi masyarakat Papua. Salah satu tokoh yang menarik perhatian adalah Komjen Pol (Purn) Mathius Derek Fakhiri, sosok yang tidak hanya memiliki rekam jejak gemilang di Kepolisian Republik Indonesia, tetapi juga membawa visi besar untuk masa depan Papua. Berbekal pengalaman puluhan tahun di Polri, Mathius kini memantapkan langkah untuk terjun ke dunia politik, mengabdikan diri sepenuhnya bagi tanah kelahirannya.

Perjalanan Hidup yang Menginspirasi

Mathius Fakhiri lahir di Ransiki, Manokwari Selatan, pada 6 Januari 1968 dari keluarga yang sederhana namun penuh nilai pengabdian. Ayahnya, Nathalis Yame Fakhiri, seorang purnawirawan Polri, dan ibunya, Martha Kabuare, seorang perawat, memberikan dasar-dasar moral kuat yang selalu menginspirasi Mathius. Sebagai anak ketiga dari 10 bersaudara, Mathius tumbuh dalam lingkungan yang penuh tantangan. Salah satu titik balik hidupnya terjadi saat ia mengalami mati suri di usia dua tahun akibat penyakit serius, sebuah momen yang kelak menguatkan tekadnya untuk terus berjuang dalam hidup.

Tantangan hidup tidak membuat Mathius menyerah. Sejak kecil, ia harus beradaptasi dengan kehidupan berpindah-pindah karena pekerjaan ayahnya sebagai anggota Polri. Dari Merauke, Boven Digoel, hingga Wamena dan Jayapura, Mathius mengalami sendiri betapa sulitnya akses pendidikan di pedalaman Papua. Namun, tekadnya untuk belajar tidak pernah pudar. Setiap hari, ia rela berjalan kaki puluhan kilometer menuju sekolah, membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan bagi mereka yang memiliki semangat tinggi.

Dari Olahraga hingga Pendidikan: Semangat Pantang Menyerah

Selain berprestasi di dunia pendidikan, Mathius juga menunjukkan bakat luar biasa di bidang olahraga, terutama atletik. Ia menjadi bagian penting dari tim atletik Papua yang berhasil meraih Piala Presiden. Kedisiplinan dan semangat pantang menyerah yang ia dapat dari dunia olahraga menjadi fondasi penting dalam perjalanan kariernya.

"Saya terbiasa berjalan kaki jauh hanya untuk sampai ke sekolah. Ini mengajarkan saya tentang disiplin dan ketekunan," kenang Mathius. Perjalanan hidupnya mengajarkan bahwa keberhasilan hanya bisa diraih melalui usaha keras dan ketekunan, sesuatu yang selalu ia pegang teguh hingga kini.

Karier Gemilang di Polri

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990 ini mengukir prestasi luar biasa dalam kariernya di Polri. Mathius memulai tugasnya dari satuan Brimob dan kemudian menempati berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Kapolda Papua. Puncak kariernya tercapai ketika ia dianugerahi pangkat Komjen Pol sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya dalam menjaga stabilitas Papua melalui berbagai operasi penting, seperti Operasi Nemangkawi dan Operasi Damai Cartenz.

Kenaikan pangkat luar biasa dari Irjen Pol menjadi Komjen Pol merupakan wujud nyata apresiasi terhadap kontribusi Mathius dalam menciptakan perdamaian dan keamanan di wilayah Papua yang kerap menghadapi tantangan kompleks. Keberhasilan ini menegaskan bahwa ia adalah sosok pemimpin yang kuat dan mampu menjaga ketertiban di tengah tantangan besar.

Langkah ke Dunia Politik: Demi Papua yang Lebih Baik

Setelah pensiun dari Polri pada 1 September 2024, Mathius tidak berhenti mengabdi. Ia memutuskan terjun ke dunia politik dengan tujuan membawa perubahan nyata bagi tanah kelahirannya. Diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari 17 partai politik, Mathius maju sebagai calon gubernur Papua, berpasangan dengan Aryoko Rumaropen sebagai wakilnya. Pencalonannya didukung penuh oleh Majelis Rakyat Papua, yang mengakui keaslian Mathius sebagai putra asli Papua.

Keputusan Mathius untuk masuk ke panggung politik bukan lah ambisi pribadi. Bagi Mathius, ini adalah panggilan untuk terus berjuang demi kesejahteraan masyarakat Papua. Pengalaman panjangnya dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Papua menjadi modal berharga dalam merancang visi besar untuk provinsi ini. Dari pendidikan hingga ekonomi, Mathius bertekad menciptakan Papua yang lebih sejahtera, adil, dan bermartabat.

Harapan Baru untuk Papua

Mathius Derek Fakhiri membawa harapan baru bagi rakyat Papua. Dengan pengalaman panjang dan pemahaman mendalam mengenai kondisi Papua, ia siap memimpin Papua menuju masa depan yang lebih baik. Visi besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan, akses pendidikan, dan keamanan di Papua disambut hangat oleh masyarakat luas.

"Saya percaya bahwa Papua memerlukan pemimpin yang benar-benar memahami tantangan lokal dan memiliki komitmen kuat untuk menciptakan perubahan. Saya siap memberikan yang terbaik untuk Papua," tegas Mathius.

Dalam berbagai kesempatan, Mathius selalu menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah kontestasi politik. “Pertarungan itu biasa, tetapi jangan sampai politik identitas memecah belah kita,” tegasnya. Ia berharap semua calon dapat berkompetisi secara sehat tanpa saling memfitnah, dengan mengedepankan kepentingan bersama.

Mathius mengungkapkan bahwa sebagai seorang yang beriman, seseorang harus percaya pada ketetapan Tuhan dan harus Fokus memperbanyak ibadah dan berharap bahwa kita termasuk dalam pilihan Tuhan. 

" Saya selalu ingat perkataan bahwa, Tuhan sudah tahu, siapa yang akan menjadi pemimpin pada 27 November 2024 besok. Sebagai anak Tuhan harus meyakini itu, tinggal perbanyak ibadah nya, semoga kita ini, mudah-mudahan yang Tuhan pilih,"pungkasnya. 

Dengan dukungan luas dari berbagai lapisan masyarakat, Mathius Fakhiri siap membawa Papua ke arah yang lebih cerah dan sejahtera. Pemilihan Gubernur Papua 2024 bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi tentang menentukan masa depan Papua yang lebih baik di bawah kepemimpinan yang penuh integritas dan dedikasi.

Topik Menarik