Pertamina Dorong Program Sekolah Energi Berdikari di Boyolali

Pertamina Dorong Program Sekolah Energi Berdikari di Boyolali

Terkini | sleman.inews.id | Senin, 20 Januari 2025 - 21:40
share

BOYOLALI, iNewsSleman.id – Pertamina mendorong Program Sekolah Energi Berdikari di SMKN 1 Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Pertamina menyerahkan bantuan seperangkat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar panel yang sudah terpasang di atap sekolah dengan kapasitas energi yang dihasilkan 3,3 kWp dan kapasitas baterai penyimpanan 5 kWh.

Program yang dijalankan sebagai komitmen menghadirkan energi yang lebih bersih dalam menyongsong target Net Zero Emission (NZE) Indonesia di tahun 2060. Komitmen diwujudkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) Sekolah Energi Berdikari yang dijalankan di SMKN 1 Mojosongo pada Senin (20/1/2025).

Kegiatan dihadiri Staf Khusus Presiden periode 2019-2024, Billy Mambrasar yang juga menjadi Duta Sekolah Energi Berdikari Pertamina; Pjs. Manager CSR PT Pertamina (Persero), Reno Fri Daryanto; Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Tengah Wilayah V, Agung Wijayanto; Plt. Asisten Pemerintahan & Kesra Sekretaris Daerah Boyolali, Bony Facia Bandung; Kepala Sekolah SMKN 1 Mojosongo, Agus Margono.

“Program dijalankan sebagai dorongan Pertamina untuk menciptakan Sekolah Mandiri Energi melalui energi bersih dan energi baru terbarukan. Selain itu, kami juga ingin mengedukasi masyarakat mulai dari dunia pendidikan untuk semakin menyadari dan memahami urgensi transisi ke energi yang lebih bersih dalam keseharian kita, seperti di lingkungan belajar mengajar di sekolah. Harapannya ketika sudah diedukasi, masa depan energi akan lebih cerah ditangan para penerus bangsa,” kata Area Manager Communication, Relations, & CSR Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan. 

Dikatakannya, PLTS secara khusus akan dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik ruangan laboratorium bahasa di sekolah tersebut. Sehingga tidak hanya dapat mengurangi emisi yang dihasilkan, tapi juga menghemat biaya operasional energi sekolah hingga Rp 6,8 juta per tahun. 

Pada kegiatan tersebut, lanjutnya, juga terdapat berbagai aktivitas yang dijalankan, di antaranya penanaman pohon di lingkungan sekolah, upcycling expo yang menampilkan inovasi-inovasi siswa dalam mendaur ulang limbah menjadi karya yang dilombakan, hingga Kelas Generasi Hijau yaitu kegiatan pengajaran oleh tim Pertamina kepada siswa dengan topik seputar energi bersih dan gaya hidup peduli lingkungan.

 

”Serangkaian aktivitas tersebut kami jalankan dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak, di antaranya lembaga Society Renewable Energy (SRE), Kelompok Masyarakat Budidaya Maggot, mahasiswa penerima beasiswa Sobat Bumi, dan utamanya pekerja Pertamina serta para siswa di SMKN 1 Mojosongo,” ucap Taufiq.

Program Sekolah Energi Berdikari juga merupakan dukungan Pertamina untuk membentuk sekolah berwawasan lingkungan, khususnya dalam kerangka Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup yang diikuti oleh SMKN 1 Mojosongo.

Kepala Sekolah SMKN 1 Mojosongo, Agus Margono menuturkan rasa terima kasih atas kepedulian Pertamina melalui Sekolah Energi Berdikari ini. 

”Saat ini SMKN 1 Mojosongo telah memperoleh predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri yang merupakan predikat tertinggi. Untuk itu kami berharap program Sekolah Energi Berdikari yang kami jalankan dapat semakin menguatkan dan mempertahankan capaiannya tersebut,” ujar Agus Margono. 

Salah satu siswa SMKN 1 Mojosongo, Tegar yang menjadi peserta merasa senang telah mengikuti kegiatan Sekolah Energi Berdikari di sekolahnya. 

“Acara ini sangat bermanfaat bagi siswa di SMK Negeri 1 Mojosongo. Kemarin dari Pertamina memberikan bantuan PLTS, dan saya alhamdullilah berkesempatan untuk mencobanya. Saya sangat takjub karena teknologinya sangat bagus dan bermanfaat, serta dapat mengurangi listrik di sekolah kami,” kata Tegar. 
 

Topik Menarik