Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi

Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi

Gaya Hidup | sindonews | Senin, 14 April 2025 - 12:49
share

Wisuda Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyimpan kisah unik nan inspiratif. Salah satunya mahasiswa kembar identik Risyad dan Rasyid yang ditakdirkan lulus kuliah bareng.

Setiap momen wisuda Muhammad Rasyid Ibenzani dan Muhammad Risyad Ibenzani sukses menyelesaikan studi bersama di Departemen Teknik Komputer Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam kurun waktu 4,5 tahun.

Kekompakan si kembar asal Tangerang ini bukan hanya terlihat dalam kehidupan pribadi mereka, tetapi juga sepanjang perjalanan akademik.

Rasyid dan Risyad tak hanya menempuh jurusan yang sama, tetapi juga sering berada dalam kelas dan kelompok tugas yang sama. Tak jarang dosen dan teman-teman mereka salah membedakan keduanya.

“Kami sering saling bantu, baik secara mental maupun emosional selama kuliah,” ungkap Risyad, sang adik, melalui siaran pers, Senin (14/4/2025).

Menariknya, mereka awalnya tidak merencanakan untuk kuliah di jurusan yang sama. Risyad mengaku sejak awal memang ingin masuk Teknik Komputer, sementara Rasyid memiliki beberapa pilihan lain. Namun takdir membawa mereka kembali bersama, melanjutkan kisah kembar mereka di kampus teknologi ternama tersebut.

Minat keduanya terhadap dunia teknologi sudah terlihat sejak kecil. Mereka kerap menghabiskan waktu dengan bermain gim dan mengutak-atik komputer. Bahkan karena sering dibatasi bermain gim, mereka justru terdorong untuk belajar lebih dalam tentang perangkat keras dan lunak.

Tak hanya teknologi, Rasyid dan Risyad juga berbakat dalam seni menggambar. Mereka aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa ITS Foreign Language Society (IFLS) dan memanfaatkan hobi mereka dalam berbagai kegiatan kreatif, termasuk magang dan proyek tugas akhir (TA).

Uniknya, tema TA mereka pun selaras, yakni membuat aplikasi untuk memudahkan pengguna dalam mempelajari dan mengoperasikan sistem multi-robot. Meski topiknya serupa, pendekatan mereka berbeda: Rasyid fokus pada implementasi di dunia nyata, sementara Risyad berkonsentrasi pada simulasi.

Meski memiliki banyak kesamaan, keduanya punya minat spesifik yang berbeda. Rasyid lebih tertarik pada pengembangan perangkat lunak, sedangkan Risyad menaruh minat pada pengembangan perangkat keras dan robotik.

Kini, setelah resmi menyandang gelar sarjana, keduanya telah menyiapkan arah masa depan masing-masing. Risyad berencana melanjutkan studi S2 untuk mendalami dunia robotika, sedangkan Rasyid siap menapaki karier profesional di industri pengembangan gim.

Kisah Rasyid dan Risyad menjadi bukti bahwa kebersamaan, dukungan keluarga, dan tekad yang kuat bisa membuka jalan menuju kesuksesan. Dari Medan, tempat kelahiran mereka pada 18 Mei 2003, hingga ke panggung wisuda ITS, mereka terus melangkah seiring—menyemai mimpi di dunia teknologi dan inovasi.

Topik Menarik