PWNU DKI Ingatkan Peran BPH dalam Mengelola Haji 2025

PWNU DKI Ingatkan Peran BPH dalam Mengelola Haji 2025

Nasional | sindonews | Selasa, 8 April 2025 - 12:54
share

Film Jumbo kini menjadi perbincangan hangat di dunia perfilman Tanah Air. Karya animasi yang lahir dari tangan-tangan kreatif anak bangsa ini sukses menarik perhatian masyarakat Indonesia hingga mancanegara.

Dengan sajian visual menawan dan cerita yang lekat dengan keseharian masyarakat Indonesia, Jumbo tak hanya sekadar hiburan. Tapi juga simbol dedikasi tinggi dalam industri kreatif lokal.

Film ini adalah bukti bahwa imajinasi dan kreativitas anak bangsa mampu menghasilkan tontonan berkualitas dunia. Berikut sederet fakta menarik film Jumbo seperti dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (8/4/2025).

6 Fakta Menarik Film Jumbo

Foto/IMDb

1. Perjalanan Panjang dan Kolaborasi Ratusan Kreator

Produksi Jumbo memakan waktu yang tidak singkat. Prosesnya dimulai sejak 2019 dan memerlukan kerja keras lebih dari 400 kreator lokal dari berbagai bidang seperti animasi, musik, penulisan naskah, hingga seni visual. Produksi secara resmi dimulai pada September 2021 di bawah naungan Visinema Animation dan melibatkan sekitar 200 tenaga kreatif aktif.

Menurut sang sutradara, Ryan Adriandhy, setiap detik dari animasi dalam film ini memerlukan 24 frame gambar, yang seluruhnya digambar secara teliti dan detail. Inilah yang membuat proses produksi begitu menantang dan memakan waktu, namun juga menciptakan kualitas visual yang setara dengan animasi internasional.

2. Debut Sutradara dan Langkah Berani Visinema

Menariknya, Jumbo merupakan film animasi layar lebar pertama yang digarap oleh Ryan Adriandhy. Sebelumnya, ia dikenal sebagai komika yang memenangkan ajang Stand Up Comedy Indonesia tahun 2011. Peralihan karier dari komedi ke penyutradaraan animasi menunjukkan luasnya potensi talenta seni di Indonesia.

Tak hanya itu, Jumbo juga menjadi film animasi panjang pertama produksi Visinema Pictures, yang sebelumnya sukses dengan serial Nussa. Keputusan Visinema untuk masuk ke ranah animasi menjadi langkah strategis yang memperluas cakupan karya mereka sekaligus memperkaya ragam tontonan keluarga di Indonesia.

3. Cerita yang Menyentuh dan Dekat dengan Anak Indonesia

Film ini mengisahkan Don, bocah bertubuh besar yang harus menghadapi hidup setelah ditinggal orang tuanya. Dalam petualangannya, Don bertemu dengan roh anak perempuan bernama Meri yang ingin mencari tahu siapa yang membongkar makam orang tuanya. Karakter-karakter lainnya pun terasa begitu membumi dan akrab, seperti Nurman sang penggembala kambing, Maesaroh yang ceria, dan Atta si anak populer.

Latar waktu cerita diletakkan pada awal 2000-an, era di mana anak-anak masih leluasa bermain di luar rumah tanpa ketergantungan pada gawai. Ryan menyampaikan bahwa ia ingin membawa penonton bernostalgia, menikmati masa kecil dengan permainan seperti kasti dan petak umpet, bukan sekadar mabar.

4. Deretan Pengisi Suara Ternama

Tak hanya animasinya yang memukau, Jumbo juga didukung oleh pengisi suara dari kalangan selebriti ternama. Prince Poetiray menghidupkan suara Don versi 10 tahun, sementara Den Bagus memerankan Don kecil. Ariel NOAH dan Bunga Citra Lestari menjadi orang tua Don, ditambah suara dari Cinta Laura, Angga Yunanda, Ratna Riantiarno, hingga Quinn Salman yang memperkaya emosi dalam cerita.

Kehadiran nama-nama besar ini memberikan daya tarik tersendiri dan memperluas segmen penonton dari anak-anak hingga orang dewasa.

5. Detail Unik dan Easter Eggs Seru

Salah satu kekuatan Jumbo ada pada detil kecil yang penuh makna. Nama kampung fiksi Seruni yang jadi latar cerita, berasal dari gabungan kata seru dan nih, yang menggambarkan suasana kampung yang hidup dan dinamis. Ada juga pelat nomor kendaraan R O35 LI yang ternyata bisa dibaca sebagai Rusli, nama tokoh kepala desa dalam film ini.

Menariknya, huruf R pada plat tersebut juga merupakan kode kendaraan dari wilayah Banyumas, yang ternyata tidak disengaja namun pas dengan nuansa lokal cerita.

Warganet bahkan menemukan detail menarik pada kalender di kamar Don saat berusia 4 tahun yang menunjukkan tanggal 24 Februari 1994. Ini mengarahkan penonton untuk menyimpulkan bahwa cerita utama berlangsung sekitar tahun 2000, yang kemudian dikonfirmasi oleh sang sutradara.

6. Prestasi Lokal yang Mendunia

Jumbo mencetak sejarah sebagai film animasi Indonesia terlaris, menggaet lebih dari 1 juta penonton dalam waktu singkat sejak rilis perdana pada 31 Maret 2025. Prestasi ini menjadi bukti bahwa karya lokal berkualitas mampu bersaing dengan film-film luar negeri.

Lebih membanggakan lagi, film ini telah dipastikan akan tayang di 17 negara, termasuk Turki, Rusia, dan Mongolia. Ini menjadi bukti bahwa animasi Indonesia tidak hanya diapresiasi di dalam negeri, tapi juga layak mendapat tempat di pasar internasional.

7. Lagu Nostalgia untuk Jiwa yang Rindu Masa Kecil

Sebagai pelengkap nuansa era 2000-an, lagu legendaris Kumpul Bocah karya Vina Panduwinata dipilih sebagai soundtrack film ini. Lagu tersebut dibawakan ulang oleh Maliq & D’Essentials, memberikan nuansa baru namun tetap mempertahankan semangat keceriaan masa kecil.

Lagu ini selaras dengan misi film Jumbo, yaitu menghidupkan kembali kenangan masa bermain bersama teman, jauh dari gawai dan media sosial.

Topik Menarik