Meghan Markle Jadi Biang Kerok Perseteruan Pangeran Harry dan Badan Amalnya
Meghan Markle diduga menjadi biang kerok perseteruan antara Pangeran Harry dan badan amal yang ia dirikan, Sentebale. Menurut laporan, konflik ini tidak muncul secara tiba-tiba. Sumber internal mengklaim bahwa akar masalahnya berawal dari Meghan.
Dilansir The Mail, seorang narasumber menyebutkan bahwa perbedaan pendapat antara Meghan Markle dan Dr. Sophie Chandauka selaku ketua badan amal tersebut sudah terjadi jauh sebelum polemik yang menyeret nama Pangeran Harry dan yayasan yang ia dirikan pada tahun 2006 itu mencuat.
"Masalah sebenarnya dimulai dari Meghan. Dia tidak menyukai Sophie," kata sumber dilansir dari Page Six, Selasa (8/4/2025).
Salah satu momen yang disorot adalah saat acara amal polo di Florida. Saat itu, Dr. Chandauka dilaporkan menyambut Meghan dengan ramah, namun respons sang Duchess dianggap dingin. Ia hanya menyapa singkat dengan ucapan "hai", lalu segera pergi bergabung dengan sahabatnya, Serena Williams, sambil menikmati sampanye.
Foto/PeopleSumber yang sama menambahkan bahwa perempuan 43 tahun itu tampaknya enggan berinteraksi lebih lanjut dengan orang-orang yang terlibat langsung dalam acara tersebut. Termasuk mereka yang aktif mendukung Sentebale.
Upaya Dr. Chandauka untuk mengenalkannya kepada tamu dan panitia juga disebut diabaikan. Ketegangan tidak hanya terjadi di depan umum, tetapi juga di balik layar.
“Dia (Dr. Chandauka) ingin mengajaknya berkeliling, untuk memperkenalkannya kepada orang lain, tetapi Meghan tidak ingin bergaul atau terlibat dengan mereka yang mendukung acara tersebut," jelasnya.
"Dia pergi ke tenda. Sophie merasa tidak sopan. Staf yang bekerja hari itu diminta untuk mengambilkan sampanye untuk Meghan, mereka berebut. Staf Sentebale dan Archewell harus melakukan itu. Sentebale sama sekali tidak senang dengan hal ini," tambahnya.
The Telegraph sebelumnya mengungkap bahwa tim pangeran 40 tahun itu pernah meminta Dr. Chandauka untuk mengeluarkan pernyataan guna membantah isu keretakan hubungannya dengan sang istri. Namun permintaan tersebut ditolak.
Akibat penolakan itu, adik Pangeran William tersebut diduga mengirimkan sebuah catatan kepada Dr. Chandauka yang digambarkan oleh sumber sebagai angkuh dan bernada tidak menyenangkan.
Situasi makin memanas ketika Dr. Chandauka menuding putra bungsu Raja Charles III dan mendiang Putri Diana itu telah melakukan tindakan intimidasi dan pelecehan, serta berusaha menyingkirkannya dari kepengurusan organisasi.
Adik ipar Kate Middleton itu sendiri mundur dari perannya sebagai pelindung Sentebale pada Maret lalu. Dalam pernyataan publik terbarunya, ia menyambut baik investigasi yang dilakukan oleh Komisi Amal Inggris, sekaligus mengecam informasi-informasi yang menurutnya merupakan kebohongan terang-terangan terkait kontribusinya dan hubungan internal di lembaga tersebut.