Baru Berusia 15 Tahun Yuyun Maemunah Diterima di Unesa, Cita-cita Jadi Guru

Baru Berusia 15 Tahun Yuyun Maemunah Diterima di Unesa, Cita-cita Jadi Guru

Gaya Hidup | sindonews | Selasa, 8 April 2025 - 04:24
share

Yuyun Maemunah menjadi mahasiswa termuda yang diterima di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Di usianya yang baru menginjak 15 tahun itu ia akan belajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Unesa.

Yuyun lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia lahir pada 5 April 2010. Dengan demikian ia baru saja beranjak 15 tahun Ketika dinyatakan lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) di Unesa.

“Awalnya, saya gak nyangka bisa diterima di Unesa. Saat cek pengumuman sama teman-teman rasanya campur aduk dan Alhamdulillah lolos,” kata Yuyun, dikutip dari laman Unesa, Selasa (8/4/2025).

Yuyun adalah siswa SMAS Kae Woha, Bima, NTB. Awalnya ia mengaku ragu untuk merantau ke Surabaya. Namun dukungan orang tuanya meyakinkan dirinya bahwa kuliah di Unesa adalah pilihan terbaik.

"Ragu karena tidak mengenal orang daerah saya di Surabaya. Tapi dukungan dari orang tua membuat saya lebih tenang dan percaya diri," ungkap Yuyun.

Bercita-cita Jadi Guru

Perempuan kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 7 Oktober 2009 itu berhasil tembus prodi S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fisipol Unesa.

Ia membeberkan alasannya memilih Prodi PPKn di Unesa. Baginya, pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda yang berwawasan kebangsaan dan menjunjung nilai-nilai demokrasi.

“Saya ingin menjadi guru PPKn, karena saya ingin ikut serta dalam mencetak generasi yang memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara,” tuturnya

Masuk SD Usia 5 Tahun

Yuyun menceritakan perjalanannya bisa menjadi calon mahasiswa baru termuda Unesa. Hal itu tidak lepas dari awal masuk sekolah dasar yang terbilang cepat. Ia masuk sekolah pada usia lima tahun.

Kendati terlalu cepat, Yuyun menunjukkan semangat belajar yang tinggi. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, selalu mendapatkan peringkat di kelasnya. Ia terus berprestasi hingga di tingkat sekolah menengah atas.

Ia mengakui bahwa pencapaian tersebut bukanlah sesuatu yang instan, melainkan hasil dari didikan orang tua, disiplin belajar, dan konsistensi.

“Sejak kecil, saya sudah terbiasa belajar secara teratur. Saya selalu berusaha memahami setiap pelajaran dengan baik, bukan hanya menghafal, tetapi juga memahami konsepnya,” ujarnya.

Untuk menjaga prestasinya, Yuyun menerapkan berbagai strategi belajar. Pertama, menjaga motivasi dengan menetapkan tujuan yang jelas dan menentukan target masa depan.

Kedua, ia memanfaatkan waktu secara efektif dengan mengatur jadwal belajar yang teratur, menentukan prioritas tugas, serta menghindari kebiasaan menunda belajar dan mengerjakan tugas.

Ketiga, ia menerapkan metode belajar aktif dengan selalu bertanya di kelas, berdiskusi dengan teman, serta mengerjakan tugas tambahan guna memperdalam pemahaman materi.

“Orang tua saya selalu menanamkan nilai bahwa pendidikan adalah bekal untuk masa depan. Mereka mendukung saya dalam segala hal, baik dalam belajar maupun dalam mempersiapkan diri untuk kuliah,” imbuhnya.

Topik Menarik