Aghi Ghayo Onam, Tradisi Unik Lebaran Enam Hari Warga Bangkinang yang Jadi Magnet Pulang Kampung
Di tengah arus modernisasi dan derasnya budaya luar, masyarakat Bangkinang di Kabupaten Kampar, Riau tetap setia melestarikan warisan budaya leluhur mereka lewat tradisi uniksaat merayakan Lebaran bernama Aghi Ghayo Onam. Tradisi ini juga dikenal sebagai Hari Raya Enam.
Tradisi yang berlangsung mulai hari kedua hingga hari ketujuh Idulfitri ini menjadi simbol kekuatan ikatan sosial dan nilai spiritual yang mendalam.
Dalam rangkaian acaranya, masyarakat dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari pasca Lebaran, sebagai bentuk kesucian dan pengingat akan makna Idulfitri yang hakiki.
Salah satu kegiatan penting dalam perayaan ini adalah ziarah kubur ke makam leluhur, yang bertujuan mengingatkan manusia akan kematian dan pentingnya menjalani hidup dengan makna.
Tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi massal yang melibatkan masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, hingga pejabat pemerintah.
Tak hanya warga lokal, perantau asal Bangkinang pun rutin pulang kampung setiap tahun untuk mengikuti Aghi Ghayo Onam. Biasanya, para perantau ini baru tiba pada hari ke-8 Lebaran, menjadikan momen ini sebagai ajang temu kangen dan mempererat hubungan kekeluargaan yang telah lama terpisah jarak.
Setelah ziarah, masyarakat bersama-sama melanjutkan tradisi Bajambao Basamo, yaitu makan bersama dengan cara duduk bersila. Yang menarik, seluruh makanan disiapkan dan dihidangkan oleh kaum ibu sebagai bentuk penghormatan terhadap peran perempuan dalam keluarga dan komunitas.
Untuk tahun ini, puncak kegiatan Aghi Ghayo Onam dipusatkan di Dusun Kampung Godang, Desa Pulau Lawas, Kecamatan Bangkinang. Acara ini turut dihadiri langsung oleh Bupati Kampar Ahmad Yuzar serta jajaran camat dan perangkat desa.
“Pemerintah Kabupaten Kampar mendukung dan mengapresiasi pelestarian nilai-nilai budaya dan tradisi baik yang telah diwariskan oleh pendahulu kita. Untuk itu saya kami mengucapkan selamat merayakan Aghi Ghayo Onam, Minal Aidin Wal Faizin, mohon maaf lahir batin," ujar Bupati Ahmad Yuzar dalam sambutannya, Senin (7/4/2025).
Tradisi ini juga mendapat perhatian dari tingkat provinsi. Hadir dalam kegiatan ini Gubernur Riau Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, dan Danrem 031/WB Brigjen TNI Sugiyono beserta rombongan dari Pekanbaru.
Mereka memulai kunjungannya di Rumah Lontiok, Desa Muara Uwai, lalu melakukan ziarah ke Pemakaman Ujung Kampung di Dusun Kampung Godang.
“Saya terkesan adanya Aghi Ghayo Onam di Kampar. Di mana di tengah arus globalisasi dan informasi, serta budaya baru yang masuk begitu banyak, namun masyarakat Kampar masih mempertahankan tradisi yang cukup baik ini. InsyaAllah perayaan Aghi Ghayo Onam akan menjadi agenda kalender pariwisata di Provinsi Riau,” kata Gubernur.
Dengan kekuatan nilai, spiritualitas, dan semangat kebersamaan, Aghi Ghayo Onam bukan hanya tradisi biasa. Ia telah menjelma menjadi simbol kebanggaan identitas Kampar, sekaligus potensi besar dalam pengembangan wisata budaya di Riau.