Permukiman Eco City di Sentul Tingkatkan Kualitas Hidup dan Keberlanjutan Lingkungan
Perkembangan infrastruktur dibarengi aksesibilitas memberikan dampak luas terhadap suatu kawasan. Fasilitas jalan umum dan jalan tol menjadikan transportasi publik lebih mudah yang dapat mengurangi waktu tempuh perjalanan.
Hal ini terjadi di kawasan Bogor yang mengalami dampak lanjutan dari kemudahan aksesibilitas dengan berkembangnya fasilitas perkotaan dan area permukiman yang berdampak positif terhadap perputaran roda ekonomi masyarakat.
Di Bogor inilah PT Sentul City Tbk (BKSL), salah satu pengembang terkemuka di Indonesia mengembangkan kawasan seluas 3.150 hektare. Sejak tahun 1993, PT Sentul City Tbk telah menggarap 1.250 hektare yang hingga saat ini terus berprogres.
Pengembangan daerah ini membuat Sentul City semakin pesat berkembang menjadi kawasan utama hunian, bisnis maupun investasi. Kemudahan aksesibilitas juga terus mendorong peningkatan produk propertinya.
Memiliki keunggulan dari segi lokasi berada di kaki gunung dengan ketinggian 170-300 meter di atas permukaan laut (mdpl) membuat kawasannya lebih sejuk dibandingkan wilayah Jabodetabek lainnya.
CEO PT Sentul City Tbk Eddy Sindoro menuturkan kawasan permukiman ini dikembangkan dengan mengusung visi eco city yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan memastikan sustainability keberlanjutan lingkungan menjadi bagian integral dari setiap aktivitas pengembangan kotanya.
“Kami terus beradaptasi dengan dinamika lingkungan terutama masyarakat di sekitar kawasan. Kami percaya bahwa keberhasilan sejati dari suatu pengembangan daerah adalah mengusahakan kesejahteraan kota dan lingkungan sekitar. Sejalan dengan visi dan komitmen kami untuk meningkatkan kualitas hidup selain pertumbuhan ekonomi, kami juga mengusahakan pengembangan hubungan interaksi antar manusianya,” ujar Eddy, Sabtu (29/3/2025).
Untuk itu sejak 5 tahun lalu, Sentul City konsisten telah menjalankan suatu gerakan nyata yang lahir dari ketulusan hati sebagai langkah awal dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Langkah-langkah kecil yang berkembang menjadi suatu aktivitas berkala yang dinamakan Ladang Pahala dengan menyediakan ruang berbagi kasih dan kebaikan sehingga menjadi keberkahan bersama.
Gerakan bersama ini meluas dengan melibatkan pihak pemerintah desa dan Kecamatan serta Polsek setempat juga tokoh masyarakat serta mitra usaha dengan menjalankan program “Sentul City Peduli Sesama-Ladang Pahala.
Kegiatan sosial yang dilakukan seperti pelatihan pemberdayaan masyarakat, pengobatan gratis, gerakan penghijauan dengan penanaman pohon, pembersihan bantaran kali dan sungai dari sampah, serta pemberian sembako.
Program rutin yang dilaksanakan setiap bulan meliputi pelatihan bahasa Inggris, pendidikan anak usia dini (PAUD), dan kegiatan donor darah. Bakti sosial Ladang Pahala telah berjalan hampir 5 tahun dengan mencapai kegiatan ke-114 bagi desa-desa sekitar di Kecamatan Babakan Madang.
Dalam satu bulan terakhir pada Maret 2025, kegiatan bantuan kepada masyarakat khususnya yang sedang terdampak bencana alam dengan pemberian sembako serta perlengkapan bayi dan makanan pendamping ASI. Bantuan diharapkan meringankan beban warga akibat bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah.
Direktur PT Sentul City Tbk Njoo Harun Permadi mengatakan, bantuan ini tidak dapat sepenuhnya menggantikan apa yang hilang, namun pihaknya berharap dapat meringankan beban kesulitan yang sedang dialami korban bencana alam.
“Kami juga mengapresiasi peran pemerintah, relawan, dan semua pihak yang telah bekerja sama dalam upaya pemulihan dengan semangat gotong royong. Semoga sinergi ini terus terjalin agar kita dapat bangkit dan terus melangkah maju,” ujarnya.
Selama Maret 2025, kegiatan bakti sosial Sentul City telah dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu pada 7 Maret 2025 di Desa Cijayanti, dilanjutkan pada 11 Maret 2025 di Desa Bojong Koneng, dan 14 Maret 2025 di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Bogor.