5 Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Melanggar Aturan Istana, Pangeran Harry Paling Sering
Beberapa anggota keluarga Kerajaan Inggris tercatat pernah melanggar aturan istana yang ketat. Menariknya, kasus perselingkuhan menjadi salah satu pelanggaran yang paling sering mencuat ke permukaan.
Dari kisah cinta segitiga Raja Charles III, Putri Diana dan Ratu Camilla, hubungan kontroversial Putri Margaret, hingga skandal pribadi yang mengguncang nama baik Kerajaan Inggris, deretan pelanggaran ini memperlihatkan bahwa kehidupan di balik dinding istana tidak selalu seindah citra yang dibangun di hadapan publik.
Berikut sederet anggota keluarga Kerajaan Inggris yang melanggar aturan Istana dilansir dari Express, Minggu (30/3/2025).
5 Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Melanggar Aturan Istana
1. Raja Edward VIII
Raja Edward VIII, yang naik takhta pada Januari 1936, mencatat sejarah sebagai satu-satunya penguasa Inggris modern yang secara sukarela melepaskan takhtanya demi menikahi Wallis Simpson, seorang wanita Amerika yang telah dua kali bercerai.Di mana pada masa itu dianggap tidak layak menjadi ratu oleh Gereja Inggris yang konservatif, terlebih karena raja juga menjabat sebagai kepala gereja tersebut. Keputusan Edward untuk lebih memilih cinta pribadinya daripada tugas kenegaraan menciptakan krisis konstitusional yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hal ini membuatnya turun takhta hanya 11 bulan setelah dinobatkan, yang kemudian digantikan oleh adiknya, George VI, ayah dari Ratu Elizabeth II. Kejadian ini menjadi pelanggaran besar terhadap norma kerajaan, di mana pernikahan pribadi tidak boleh mengorbankan stabilitas nasional dan struktur kerajaan.
2. Pangeran Andrew
Pangeran Andrew, Duke of York, anak kedua dari Ratu Elizabeth II, menjadi pusat perhatian global ketika namanya terseret dalam kasus hukum yang melibatkan Jeffrey Epstein, seorang miliarder Amerika Serikat yang dituduh sebagai pelaku perdagangan seks dan penyalahgunaan perempuan di bawah umur.Meskipun Andrew membantah keterlibatannya, pengakuan dari Virginia Giuffre yang mengklaim telah dilecehkan oleh Andrew saat masih di bawah umur, serta wawancara bencana dengan program Newsnight BBC pada 2019 yang menunjukkan kurangnya empati dan penyesalan dari sang pangeran, menyebabkan reputasinya hancur.
Akibat tekanan publik dan dalam upaya melindungi institusi kerajaan, Andrew dicopot dari semua tugas resmi kerajaan dan kehilangan gelar militer serta perlindungan kerajaan. Ini menjadi salah satu contoh paling memalukan dari pelanggaran etika di lingkungan monarki.
3. Pangeran Harry
Pangeran Harry, Duke of Sussex, bersama istrinya Meghan Markle, mengambil keputusan mengejutkan pada awal 2020 dengan mengundurkan diri sebagai anggota senior keluarga kerajaan. Mereka memilih untuk hidup mandiri secara finansial di Amerika Serikat.Pasangan ini kemudian melakukan wawancara terbuka dengan Oprah Winfrey yang memuat berbagai pengakuan sensasional. Termasuk tuduhan bahwa ada anggota keluarga kerajaan yang membuat komentar bernuansa rasis tentang warna kulit anak mereka yang belum lahir.
Termasuk keluhan tentang tekanan mental yang tidak ditanggapi oleh pihak istana. Langkah Harry dianggap sebagai pelanggaran terhadap prinsip kerahasiaan internal kerajaan dan menimbulkan ketegangan yang mendalam dengan keluarganya, khususnya dengan ayahnya, Raja Charles III, dan kakaknya, Pangeran William.
4. Putri Margaret
Putri Margaret, adik dari Ratu Elizabeth II, juga pernah menjadi sorotan publik karena hubungan cintanya dengan Group Captain Peter Townsend, seorang pilot RAF yang telah bercerai, sesuatu yang sangat tabu bagi lingkungan kerajaan saat itu.Khususnya karena Margaret adalah anggota keluarga senior yang hidup dalam bayang-bayang aturan agama dan adat. Hubungan mereka, meskipun penuh cinta, harus dikorbankan demi menjaga reputasi kerajaan, karena pernikahan dengan pria yang bercerai bertentangan dengan ajaran Gereja Inggris.
Margaret akhirnya memutuskan untuk tidak menikahi Townsend, dan meskipun tidak terjadi pelanggaran dalam bentuk hukum, keputusan untuk menjalin hubungan tersebut tetap dianggap sebagai bentuk pembangkangan terhadap nilai tradisional kerajaan.
5. Raja Charles III
Raja Charles III, selama beberapa dekade menjadi figur yang kompleks dalam narasi kerajaan. Terutama karena kehidupan pribadinya yang penuh kontroversi, termasuk kisah perselingkuhannya dengan Ratu Camilla saat masih sah menjadi suami Putri Diana.Meskipun menikahi Diana pada 1981, Charles diketahui tetap menjalin hubungan dekat dengan Camilla, yang pada akhirnya menyebabkan keretakan rumah tangganya, serta melukai citra publik yang kala itu sangat mencintai Diana sebagai ikon kerajaan.
Setelah perceraian mereka pada 1996 dan kematian tragis Diana pada 1997, reputasi Charles mengalami penurunan drastis. Hubungan yang dianggap tidak setia tersebut menjadi pelanggaran moral yang mencoreng nama kerajaan, meskipun kini perlahan dipulihkan setelah ia menikahi Camilla dan naik takhta sebagai raja pada 2022.