Zelensky: Vladimir Putin Segera Mati, Perang Rusia-Ukraina Akan Berakhir

Zelensky: Vladimir Putin Segera Mati, Perang Rusia-Ukraina Akan Berakhir

Global | sindonews | Jum'at, 28 Maret 2025 - 00:55
share

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin "akan segera mati” dan meyakini hal itu akan mengakhiri perang yang sedang berlangsung antara kedua negara.

Mengutip laporan The Kyiv Independent, Jumat (28/3/2025), Zelensky menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan wartawan Eropa pada 26 Maret di Paris, di tengah rumor yang terus beredar tentang kesehatan Putin.

Laporan itu menyatakan bahwa komentar Zelensky muncul sehari setelah Rusia dan Ukraina sepakat untuk menerapkan gencatan senjata parsial yang ditengahi Amerika Serikat (AS) atas serangan infrastruktur energi dan permusuhan di Laut Hitam. Sebagai gantinya, AS setuju untuk memperluas akses Rusia ke pasar global.

"Sangat penting bagi Amerika untuk tidak membantu Putin keluar dari isolasi global ini sekarang," kata Zelensky saat berkunjung ke Paris.

"Saya yakin ini berbahaya. Ini adalah salah satu momen paling berbahaya,” katanya lagi.

“Putin berharap untuk tetap berkuasa hingga kematiannya,” ujar Zelensky.

Menurutnya, ambisi orang nomor satu Rusia itu tidak terbatas pada Ukraina, tetapi dapat mengarah pada konfrontasi langsung dengan Barat.

Zelensky mendesak AS dan Eropa untuk tetap bersatu dalam menekan Putin. Menurutnya, pemimpin Rusia itu takut pada aliansi Eropa-Amerika dan berharap untuk memecahnya.

Putin juga takut akan kematiannya sendiri, imbuh Zelensky. "Dia akan segera mati, itu fakta, dan semuanya akan berakhir," kata Zelensky.

Sementara itu, Zelenskiy menyampaikan terima kasih atas bantuan AS dalam perang Rusia-Ukraina, tetapi juga mengatakan bahwa Washington telah "dipengaruhi" oleh narasi Rusia tentang perang tersebut.

"Kami tidak dapat menyetujui narasi ini. Kami berjuang untuk diri kami sendiri, dan kami akan melawan narasi ini di mana pun mereka muncul karena tidak ada cara lain," katanya.

"Satu-satunya hal yang dapat kami lakukan adalah mengungkapkan lebih banyak kebenaran. Kami harus menunjukkan dengan contoh kami sendiri bahwa kami berjuang di medan perang,” paparnya.

Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 dan kini menguasai sekitar 113.000 km persegi, atau sekitar 20, wilayah Ukraina, dengan pertempuran berlangsung di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 km (621 mil).

Rusia telah menghantam jaringan listrik Ukraina dengan rudal dan pesawat nirawak, dan Kyiv telah melancarkan serangan jarak jauh terhadap target minyak dan gas Rusia dalam serangan yang telah menjadi aspek utama perang untuk melemahkan upaya perang satu sama lain.

Topik Menarik