BYD Resmi Kuasai Pasar Mobill Listrik, Tesla Semakin Jauh Ditinggal

BYD Resmi Kuasai Pasar Mobill Listrik, Tesla Semakin Jauh Ditinggal

Otomotif | sindonews | Kamis, 27 Maret 2025 - 12:46
share

Produsen kendaraan listrik (EV) China BYD telah mencapai prestasi luar biasa dengan melampaui Tesla dalam hal pendapatan tahunan pada tahun 2024.

Perusahaan yang berpusat di Shenzhen itu melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 29 persen menjadi 777 miliar yuan.

Lonjakan ini didorong oleh penjualan kendaraan hibrida BYD yang kuat, yang membantu perusahaan mempertahankan momentum pertumbuhannya.

Tahun lalu, BYD menjual 1,76 juta kendaraan listrik, hampir menyamai angka Tesla sebanyak 1,79 juta unit. Namun, ketika penjualan kendaraan hibrida juga diperhitungkan, BYD jauh di depan dengan rekor penjualan 4,3 juta kendaraan di seluruh dunia sepanjang tahun 2024.

Dalam upaya memperkuat posisinya di pasar, BYD baru saja meluncurkan model Qin L Langkah ini dipandang sebagai strategi untuk menarik konsumen yang semakin hemat karena tantangan ekonomi.

Selain persaingan harga, BYD juga terus memperkenalkan teknologi baru. Minggu lalu, pendiri BYD Wang Chuanfu mengumumkan teknologi pengisian cepat yang dapat mengisi daya kendaraan listrik hanya dalam lima menit, jauh lebih cepat daripada sekitar 15 menit yang dibutuhkan oleh sistem pengisian daya supercharger Tesla.

Pada bulan Februari, BYD juga mengumumkan bahwa teknologi bantuan pengemudi “God’s Eye” akan disertakan secara gratis di semua modelnya.

Terlepas dari keunggulan teknologi dan reputasi mereknya, Tesla sekarang menghadapi tantangan besar karena kontroversi yang melibatkan pendirinya, Elon Musk.

Musk menerima kritik keras setelah ditunjuk sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

Peran ini terkait dengan pemotongan besar-besaran dalam pengeluaran pemerintah federal, yang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga negara dan investor.

Selain itu, campur tangan politik Musk di tingkat internasional juga telah menciptakan ketegangan. Dia dilaporkan mendukung partai sayap kanan Alternative für Deutschland dalam pemilihan parlemen Jerman dan mengkritik para pemimpin Inggris.

Meskipun BYD sukses, produsen kendaraan listrik China masih menghadapi tantangan besar berupa tarif perdagangan. Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mengenakan tarif tinggi pada kendaraan listrik dari China sebagai tindakan untuk melindungi pasar domestik masing-masing.

Namun, hal ini tidak menghentikan BYD untuk terus tumbuh dan meningkatkan daya saingnya di pasar internasional.

Dengan momentum penjualan yang kuat, strategi penetapan harga yang agresif, dan inovasi teknologi, BYD kini berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan dominasinya dalam industri kendaraan listrik global, melampaui Tesla tidak hanya dalam penjualan tetapi juga dalam pengaruh pasar secara keseluruhan.